Senin, Desember 07, 2009

Jalan cerita kasus bibit-chandra

Selama tiga bulan terakhir ini kasus rekayasa kriminalisasi terhadap dua wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M. Hamzah dan Bibit Samat Riyanto sangat menarik perhatian publik. Setiap hari media cetak maupun elektronik selalu menempatkan perkembangan terkini kasus ini menjadi headline. Kasus ini bermula dari sebuah testimoni dari ketua KPK non aktif Antasari Azhar. Antasari kala itu sedang ditahan oleh pihak kepolisian karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnain. Dalam testimoninya Antasari menulis bahwa telah terjadi penerimaan uang sebesar Rp 6,7 Miliar oleh sejumlah pimpinan KPK. Testimoni itu dibuat pada 16 Mei 2009 dan dibuat berdasarkan rekaman pembicaraan antara Antasari sendiri dengan Anggoro Widjojo, Dirut PT Masaro Radiokom yang dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan.
Selanjutnya testimoni ini ternyata tidak ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Maka Antasari lalu membuat sebuah laporan resmi ke Polda Metro Jaya pada 6 Juli 2009 mengenai dugaan suap. Kemudian oleh Polda Metro Jaya laporan itu dilimpahkan ke Mabes Polri. Lalu diadakanlah penyelidikan dan penyidikan oleh Mabes Polri.
Dari hasil penyidikan, pada 7 Agustus 2009 ditemukan fakta bahwa ada tindak pidana penyalahgunaan wewenang oleh Bibit dan Chandra yang melanggar pasal 21 ayat (5) UU No. 30/2002 tentang KPK. Fakta itu ditemukan berkaitan dengan bahwa SK Pencekalan dan pencabutan pencekalan oleh Bibit dan Chandra tidak dikeluarkan secara kolektif sebagaimana diatur dalam UU. Pencekalan Anggoro dilakukan oleh Chandra, pencekalan Joko Candra dilakukan oleh Bibit, dan pencabutan pencekalan terhadap Joko Candra dilakukan oleh Chandra. Dari penyidikan terhadap kasus pencekalan Anggoro ditemukan adanya aliran dana. Temuan ini dituangkan dalam laporan polisi pada 25 Agustus 2009. Selain penyalahgunaan wewenang, Bibit dan Chandra juga diduga terlibat dalam pemerasan dan penyuapan. Dalam dugaan pemerasan, penyidik memeriksa saksi dan alat bukti lain. Pada penyalahgunaan wewenang, penyidik memeriksa 22 saksi dan saksi ahli dan ditemukan beberapa dokumen. Pasal yang disangkakan adalah pasal 23 UU No. 31/1999 jo pasal 421 KUHP. Dari alat bukti, keterangan saksi dan saksi ahli didapatkanlah empat alat bukti. Maka pada 16 September 2009 pukul 23.20 status Bibit dan Chandra ditingkatkan dari saksi menjadi tersangka dengan sangkaan pemerasan (pasal 12 huruf e jo pasal 15 UU Pemberantasan Tipikor) dan penyalahgunaan wewenang.
Dengan ditetapkannya Bibit dan Chandra sebagai tersangka, maka sesuai UU KPK pimpinan KPK yang menjadi tersangka dalam tindak pidana harus dinonaktifkan. Maka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keppres 74/P/09 yang dikeluarkan pada 21 September 2009 menonaktifkan Bibit dan Chandra sebagai wakil ketua KPK. Dengan demikian maka pimpinan KPK tinggal dua orang yaitu M. Jasin dan Haryono Umar. Sedangkan ketua KPK Antasari Azhar sudah lebih dulu nonaktif pada 1 Mei 2009 karena menjadi tersangka kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnain. Dengan nonaktifnya tiga pimpinan KPK dan hanya dua orang saja yang aktif maka menimbulkan kekhawatiran bahwa kinerja KPK tak akan maksimal. Kalau memilih pimpinan KPK yang baru perlu proses yang lama karena harus dilakukan dulu fit and proper test para calon yang diajukan presiden ke DPR, kemudian DPR pun harus bersidang cukup lama untuk memilih pimpinan KPK yang baru. Hal ini tentu dapat menyebabkan kegiatan pemberantasan korupsi menjadi terhambat karena KPK sibuk dengan proses pemilihan pimpinan baru, sedangkan kasus korupsi masih banyak harus segera diusut dan ditindak. Lagipula jika dipilih pimpinan yang baru maka akan menimbulkan masalah nantinya jika seandainya tiga pimpinan non aktif KPK tadi ternyata tidak bersalah. Bagaimana nasib pimpinan KPK yang baru terpilih tadi, dan bagaimana pula nasib pimpinan KPK sebelumnya yang menjadi tersangka? Tentu akan sangat menyesakkan bagi pimpinan KPK non aktif jika mereka tidak dapat kembali menjadi pimpinan KPK karena ada pimpinan yang baru padahal mereka tidak bersalah melakukan tindak pidana.
Untuk itu maka SBY pun turun tangan dan mengeluarkan Perppu No. 4/2009 tentang Perubahan Atas UU No. 30/2002 tentang KPK. Yang diubah terutama mengatur cara pengangkatan pimpinan sementara KPK untuk menggantikan pimpinan KPK yang dinonaktifkan. Sebelum Perppu ini keluar public sudah ribut karena menganggap Perppu ini menunjukkan intervensi Presiden terhadap KPK. Mereka menduga bahwa isi Perppu itu adalah presiden menunjuk langsung pimpinan sementara KPK, yang berarti presiden memilih orang-orang menurut kehendaknya saja. Pertanyaannya darimana mereka tahu padahal Perppu itu sendiri belum keluar. Ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti. Melalui Perppu itu presiden membentuk sebuah tim 5 yang berisikan Adnan Buyung Nasution, Todung Mulya Lubis, Taufikurrahman Ruki, Andi Mattalatta, dan Widodo AS yang bertugas merekomendasikan nama-nama kepada presiden untuk menjadi pelaksana tugas pimpinan KPK. Kemudian tim 5 mengajukan nama Tumpak Hatorangan Panggabean, Waluyo, dan Mas Ahmad Santosa ke presiden dan presiden menyetujuinya. Maka pada 6 Oktober 2009 presiden melantik ketiganya menjadi Plt pimpinan KPK melalui Keppres 77/P/09 yang dikeluarkan pada 5 Oktober 2009. Sesudah itu perhatian masyarakat teralihkan dengan isu pelantikan presiden dan wakil presiden serta isu mengenai nama-nama yang akan masuk ke dalam kabinet baru.
Ketika Bibit dan Chandra ditetapkan sebagai tersangka saja, masyarakat sudah bereaksi karena menganggap dijadikannya keduanya sebagai tersangka adalah sebagai balas dendam Polri kepada KPK karena KPK pernah menyadap Kabareskrim Pori Komjen Susno Duadji secara tidak sengaja berkaitan dengan kasus Bank Century. Kecurigaan masyarakat semakin terbukti karena pada 16 Oktober 2009 tim kuasa hukum Bibit dan Chandra mengaku memiliki bukti rekaman penyadapan yang berisi pembicaraan dugaan rekayasa kriminalisasi pimpinan KPK. Tim kuasa hukum Bibit dan Chandra berjanji akan membuka rekaman tersebut.
Ternyata sebelum bukti itu dibuka secara sah, transkrip pembicaraan sudah beredar luas di publik. Dalam transkrip itu ada pembicaraan antara orang yang diduga sebagai Anggodo Widjojo (adik Anggoro) dan seseorang yang diduga sebagai petinggi kejaksaan atau kepolisian. Dalam transkrip itu ada disebut nama-nama Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga, mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto, Kabareskrim Komjen Susno Duadji, bahkan RI-1 pun disebut-sebut.
Kemudian pada 29 Oktober 2009 Mahkamah Konstitusi menggelar sidang lanjutan uji materil UU KPK. Dalam persidangan MK meminta agar tim kuasa hukum membuka rekaman itu pada persidangan berikutnya. Tanpa diduga, sesudah menghadiri sidang itu Bibit dan Chandra langsung ditahan oleh Polri. Polri beralasan bahwa penahanan dilakukan karena hukuman yang diancamkan pada keduanya di atas lima tahun, dan mereka dikhawatirkan akan mengulangi tindak pidana serta menghilangkan alat bukti. Namun alasan sebenarnya adalah karena Bibit dan Chandra melakukan tindakan yang mempersulit jalannya pemeriksaan, dengan menggiring opini publik melalui pernyataan di media massa serta forum diskusi mengenai adanya rekayasa penyidikan yang merujuk pada transkrip rekaman.
Penahanan ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Jika dilihat memang dalam melakukan penahanan, harus memenuhi syarat materil dan formil seperti diatur dalam pasal 21 ayat (1) dan (4) KUHAP. Syarat materil yaitu diancam dengan hukuman di atas lima tahun memang terpenuhi sesuai pasal yang disangkakan kepada Bibit dan Chandra. Namun syarat formilnya tidak terpenuhi. Sebagaimana diketahui menurut pasal 21 ayat (1) KUHAP, penahanan dapat dilakukan apabila tersangka/terdakwa dikhawatirkan melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana. Kekhawatiran Polri ini tidak beralasan. Kalau dikhawatirkan melarikan diri, jika melihat bahwa Bibit dan Chandra selalu menghadiri panggilan untuk diperiksa, rasanya tidak mungkin mereka akan melarikan diri. Kalau dikhawatirkan menghilangkan alat bukti juga tidak beralasan karena bukti-bukti itu ada pada KPK dan mereka tidak berhak melakukan sesuatu terhadap bukti itu karena status mereka masih non aktif. Kemudian jika dikhawatirkan mengulangi tindak pidana juga tidak mungkin, karena Bibit dan Chandra sudah nonaktif dari pimpinan KPK, sedangkan salah satu tindak pidana yang disangkakan yaitu penyalahgunaan wewenang hanya bisa dilakukan apabila mereka sedang menjabat suatu jabatan, dalam hal ini sebagai wakil ketua KPK. Alasan lain Polri yang tidak ada dalam KUHAP yaitu menggiring opini publik juga tidak dapat diterima, sebab memberikan keterangan-keterangan seperti dalam konferensi pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi, yaitu kebebasan berpendapat dan menyatakan pikiran. Karena penahanan ini tidak beralasan, maka timbul dimana-mana gerakan yang menuntut agar Bibit dan Chandra dibebaskan dari tahanan, mulai dari gerakan mahasiswa, LSM, sampai gerakan di dunia maya. Selain menuntut pelepasan Bibit dan Chandra, mereka juga meminta agar presiden menyelesaikan kasus ini.
Karena terus didesak oleh masyarakat, akhirnya SBY sesuai permintaan publik membentuk suatu tim pencari fakta dari kasus ini. Tim ini dibentuk pada 2 November 2009 yang dinamai Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum atas Kasus Sdr. Chandra Hamzah dan Sdr. Bibit S. Riyanto. Tim beranggotakan delapan orang, yaitu DR. Iur. Adnan Buyung Nasution (ketua); Irjen Pol (Purn) Prof. Drs. Koesparmono Irsan (wakil ketua); Denny Indrayana, SH, LLM, PhD(sekretaris); DR Todung Mulya Lubis, SH, LLM; DR Amir Syamsuddin, SH, MH; Prof Hikmahanto Juwana, SH, LLM, PhD; DR Anies Baswedan; dan Prof DR Komaruddin Hidayat. Tim ini sering juga disebut tim 8 dan diberi waktu dua pekan untuk memverifikasi fakta dan proses hukum kasus ini.
Sehari sesudah pembentukan tim 8, pada 3 November 2009 MK membuka rekaman penyadapan yang berisi pembicaraan mengenai rekayasa kriminalisasi pimpinan KPK. Dalam rekaman berdurasi 4 ½ jam itu memang terlihat ada suatu skenario dari beberapa pihak untuk menghancurkan KPK. Sesudah rekaman itu diputar, maka Polri beberapa saat kemudian mengeluarkan penangguhan penahanan terhadap Bibit dan Chandra.
Tim 8 dalam melaksanakan tugasnya memanggil para pihak yang terkait seperti KPK, Jaksa Agung dan jajarannya, Civil society, pemimpin redaksi media massa, Kapolri dan jajarannya, Anggodo Widjojo, Chandra dan Bibit, Susno Duadji, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ari Muladi, Eddy Sumarsono, Antasari Azhar, Ade Raharja, Bambang Widjojanto, AH Ritonga, dan Wisnu Subroto. Setelah melakukan gelar perkara dengan pihak-pihak tadi, maka pada 17 November 2009 tim 8 menyerahkan laporan dan rekomendasi kepada SBY terkait kasus ini. Kesimpulan laporan ini adalah kasus ini dipaksakan dan bukti-buktinya lemah. Untuk itu tim 8 memberikan rekomendasi. Isi dari rekomendasi itu adalah :
1. menghentikan proses hukum terhadap Bibit dan Chandra, dengan opsi:
- kepolisian mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) jika perkara ada di tangan kepolisian
- kejaksaan mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP) jika perkara sudah dilimpahkan ke kejaksaan
- jika kejaksaan berpendapat bahwa demi kepentingan umum perkara perlu dihentikan, maka berdasarkan asas oportunitas Jaksa Agung dapat mendeponir perkara ini.
2. meminta presiden memberikan sanksi kepada pejabat-pejabat yang bertanggung jawab dalam kasus yang dipaksakan
3. presiden memprioritaskan pemberantasan makelar kasus dalam semua lembaga penegak hukum
4. menuntaskan kasus terkait, seperti kasus Bank Century dan kasus pengadaan SKRT Dephut
5. presiden disarankan membentuk suatu komisi baru untuk membenahi lembaga penegak hukum.

SBY tidak serta merta menanggapi rekomendasi ini. Ia baru menyatakan sikapnya seminggu kemudian yaitu pada 23 November 2009. Dalam pidatonya secara tersirat SBY memerintahkan agar kasus ini diselesaikan di luar pengadilan, yaitu dalam bentuk SP3, SKPP, ataupun deponering.
Selama ini sudah terjadi tiga kali bolak balik pengembalian Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari kejaksaan ke penyidik. Setelah tiga kali pengembalian itu, Kejaksaan pun menyatakan bahwa BAP sudah lengkap alias P21. Dengan demikian secara yuridis perkara sudah berada di tangan kejaksaan. Karena itu kejaksaan lah yang akan menutup perkara ini, sesuai perintah presiden tadi.
Opsi bagi kejaksaan untuk menutup perkara ada dua, yaitu SKPP atau deponering. Ternyata kejaksaan memilih untuk menerbitkan SKPP. SKPP dikeluarkan dengan alasan perkara ditutup demi hukum, karena perbuatan yang disangkakan kepada Bibit dan Chandra adalah dalam rangka menjalankan UU, maka mereka tidak dapat dipidana (pasal 50 KUHP). Pasal ini dijadikan alasan yuridis dikeluarkannya SKPP. Dengan pasal ini berarti Bibit dan Chandra tidak dapat dipertanggungjawabkan perbuatannya secara pidana kepada mereka. Dalam teori pidana hal ini disebut dengan alasan pembenar, yaitu alasan yang membenarkan suatu perbuatan pidana yang dilakukan seseorang karena alasan tertentu sehingga dia dilepaskan dari segala tuntutan. Termasuk alasan pembenar itu adalah menjalankan UU tadi. Maka dengan dikeluarkannya SKPP ini, berakhirlah segala proses hukum terhadap Bibit dan Chandra

Rabu, Oktober 14, 2009

Queen---Mustapha

Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah, Allah, Allah, Allah will pray for you.
Hey!

Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim.
Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim.

Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha Ibrahim, al havra kris vanin
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha, hey! Mustapha
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim, hey!

Allah-i, Allah-i, Allah-i,
Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah Allah Allah-i hey!

Mustapha Mustapha - Allah-i na stolei
Mustapha Mustapha - Achtar es na sholei
Mustapha Mustapha - Mochamut dei ya low eshelei
Mustapha Mustapha - ai ai ai ai ahelei
Mustapha,
Mustapha,
Ist avil ahiln avil ahiln adhim Mustapha,
Salaam Aleikum!

Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha Ibrahim, achbar ish navin
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha, Mustapha
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim, hey!

Allah-i, Allah-i, Allah-i,
Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah Allah Allah-i hey!

Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha,
Mustapha,
Vontap ist ahiln avil ahiln adhim Mustapha,
Aleikum Salaam hey!

Lirik di atas adalah lagu Queen, yang judulnya Mustapha. Sekarang lagu ini sudah dibuat pula versi bahasa Indonesianya oleh Ahmad Dhani dengan The Rock Indonesia-nya.

Sekalipun lagunya secara musikalitas memang asyik, namun saya agak ragu juga dengan lagu ini. Sebagai umat Islam, tentunya ada rasa was-was jika mendengar lagu Barat yang berbau-bau Islam, apakah lagu itu memang ‘beres’ ataukah ada hinaan-hinaan terhadap Islam di dalamnya, mengingat bagaimana selama ini sikap dan pandangan barat terhadap Islam.

Jika kita baca lirik di atas, memang sepertinya lagu ini bukanlah lagu untuk menghina Islam. Kata-kata ‘Allah will pray for you’ atau Allah akan mendoakan Ibrahim, tidaklah bertentangan dengan Islam. Karena Ibrahim adalah seorang Rasul Allah, bahkan termasuk Rasul yang ‘Ulil Azmi’ atau rasul yang utama. Dan baginda Rasulullah SAW pun merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim ini. Maka rasanya wajarlah kata-kata di atas, sebagai bentuk penghormatan sekaligus mendoakan Ibrahim.

Namun saya tidak terlalu mengerti arti kata-kata selanjutnya, karena bukan dalam bahasa Inggris. Sepertinya dalam pandangan saya kata-kata itu adalah dalam bahasa Ibrani/ Israel. Oleh karena itu saya kembali ragu mengenai lirik lagu ini.

Maka saya pun browsing di internet untuk mengetahui makna dari kata-kata Israel tadi. Di suatu forum Tanya jawab ada yang mendiskusikan lagu ini. Hal yang saya dapat adalah bahwa sebagai umat Islam kita tak masalah untuk mendengar atau menyanyikan lagu ini. Karena menurutnya lagu ini adalah soal kepercayaan serta peribadatan kepada Allah, sekaligus menyampaikan salam kepada Muhammad dan Ibrahim. Jadi semacam shalawat juga, tapi ala Queen tentunya.

Selanjutnya juga adalah fakta bahwa vokalis Queen, Freddy Mercury adalah seorang keturunan imigran Mesir di Inggris, dan dia terlahir sebagai seorang muslim dengan Farrokh Bomi Bulsara. Jadi rasanya tidak mungkin kalau lagu ini adalah merupakan sebuah hinaan terhadap Islam. Apalagi lagu ini diterjemahkan menjadi lagu religi oleh Ahmad Dhani, sekalipun Dhani ini adalah seorang yang nyeleneh namun jika kita mendengar lirik lagu ini dalam bahasa Indonesia, maka disana tidak terdapat kata-kata yang menyinggung umat Islam. Maka saya menjadi yakin kalau lagu ini sah-sah saja jika diputar atau dinyanyikan oleh seorang Islam. Sekaligus juga lega, karena jika lagu ini berisi hinaan, maka sayang rasanya kalau lagu ini ditinggalkan saja karena liriknya tersebut, karena memang di telinga saya lagu ini unik dan jarang ada lagu-lagu seperti ini.

UPDATE 19 JUNI 2013


Freddie Mercury ternyata memang seorang yang mempunyai darah keturunan sebuah suku di Iran (dulu Persia). Freddie yang lahir tanggal 5 September 1946 ini, mempunyai darah Persia dari kedua orang tuanya, Bomi dan Jer Bulsara. Terlahir di kota Zanzibar (sekarang termasuk wilayah negara Tanzania di Afrika Timur) dengan nama Farrokh Bulsara, Freddie dengan keluarganya menganut agama Zoroastrian (sebuah agama kuno di Persia yang dikembangkan oleh filsuf Zoroaster, beratus tahun sebelum Masehi). Jadi saya meralat tulisan saya di atas yang menyebutkan bahwa Freddie adalah seorang yang berasal dari keluarga penganut Islam. Terima kasih untuk komentar di artikel ini yang sudah mengkoreksi.

Freddie dilahirkan di Zanzibar dan melewatkan masa kecilnya di India. Ketika memasuki usia 17 tahun, Freddie dan keluarganya kemudian pindah ke Inggris. Disitu Freddie mulai mempelajari seni di perguruan tinggi, dan di Inggris itulah karir musiknya dimulai hingga mencapai puncaknya bersama band Queen.

Di panggung Freddie memang terlihat flamboyan. Namun sebenarnya Freddie adalah seorang yang pemalu dan tertutup, terutama di hadapan orang-orang yang belum terlalu dia kenal. Dia juga agak menghindari wawancara. Freddie mengatakan ‘ketika di panggung saya menampilkan sisi ekstrovert  diri saya, maka sesungguhnya di dalam diri saya, saya adalah seseorang yang sangat berbeda dari apa yang saya tampilkan itu’. Freddie meninggal dunia pada siang hari tanggal 24 November 1991, dalam usia 45 tahun di rumahnya di Kensington, Inggris. Secara resmi diumumkan bahwa dia meninggal karena penyakit paru-paru bronkitis, sebagai akibat dari penyakit AIDS yang juga dia derita. Pada tanggal 27 November, diadakan upacara pemakaman Freddie secara Zoroastrian. Upacara itu dilakukan secara tertutup, hanya dihadiri oleh 35 orang kerabat dekat serta teman-teman terdekatnya. Hadir juga penyanyi Elton John beserta 3 orang rekan Freddie di band Queen. Jenazah Freddie kemudian dikremasi/dibakar di Kensal Green Cemetary, London Barat. dimana abu jenazahnya akan dibuang, diyakini hanya diberitahukan Freddie menjelang kematiannya kepada Mary Austin, seorang wanita yang pernah menjadi kekasih Freddie.

Kita kembali ke lagu ‘Mustapha’. Lagu ‘Mustapha’ adalah lagu ciptaan tunggal Freddie Mercury yang terdapat dalam album studio Queen yang ketujuh, yang bertajuk ‘Jazz’. Kendati judulnya ‘Jazz’, rasanya semua  lagu dari album yang dirilis pada 1978 ini sama sekali tak ada yang berirama jazz, semua lagu bernuansa classic rock khas Queen. Selain Mustapha, sebenarnya dalam album ini ada beberapa lagu lain yang menjadi hits, bahkan sebenarnya lagu-lagu itu lebih ngetop ketimbang ‘Mustapha’. Lagu-lagu tersebut di antaranya ‘Bicycle Race’, ‘Don’t Stop Me Now’, dan ‘Fat Bottomed Girls’. Untuk dua lagu yang saya sebutkan di awal, rasanya lagu tersebut adalah salah satu lagu signature, salah satu lagu penanda Queen. Artinya dua lagu itu adalah lagu yang sangat kental nuansa Queen-nya dan jika anda diminta untuk menuliskan judul lagu Queen yang anda ketahui, rasanya ‘Bicycle Race’ dan ‘Dont Stop Me Now’ tidak akan tertinggal untuk dimasukkan ke dalam daftar lagu anda tersebut, saking terkenalnya lagu ini.

Lirik lagu ‘Mustapha’ tersusun dari bahasa Inggris, Arab, Persia, dan beberapa kata-kata yang tidak diketahui secara pasti makna dan dari bahasa apa. Beberapa kata yang dapat dipahami dalam lirik lagu ini antara lain ‘Mustapha’, ‘Ibrahim’, dan frase ‘Allah, Allah will pray for you’, ‘Salaam alaikum’, dan ‘alaikum salam’. 
Dalam penampilan live Queen, misalnya dalam konser bertajuk ‘Live Killers’, Freddie sering memasukkan bagian opening vocal dari lagu ‘Mustapha’ ke dalam bagian intro yang kompleks dari lagu ‘Bohemian Rhapsody’. Dimulai dari bagian ‘Allah will pray for you’ hingga ‘Mama...just killed a man..’

Menurut Wikipedia, ada beberapa kemungkinan yang bisa diungkap sehingga kita bisa mengaitkan lagu ‘Mustapha’ dengan hal –hal berbau Islami :
1. walaupun Freddie bukanlah seorang Muslim, tapi ia melewati masa kecilnya di Zanzibar dan India, dimana di dua negeri tersebut populasi umat Islamnya cukup besar.
2. dalam lagu ini, dia menunjukkan kedekatannya dengan dunia Islam melalui pelafalan dan pemuatan kata-kata yang berasal dari tradisi Islam. frase-frase Arab juga ada dalam lagu ini, bahkan penggalan nuansa Azan juga dia sajikan dalam vokal akapela pembuka lagu ini.
3. Mustapha/Mustafa adalah sebuah kata dari bahasa Arab yang sering disematkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kata Mustafa sendiri berarti ‘seseorang yang terpilih’ atau insan pilihan.
4. Ibrahim, nama yang juga disebut dalam lagu ini, adalah nama seorang rasul yang juga diimani oleh umat Islam. Ibrahim dikenal sebagai Abraham dalam kitab Perjanjian Lama.
5. Frase ‘Mustapha, Ibrahim. Mustapha, Ibrahim. Allah Allah Allah will pray for you’ adalah suatu frase yang semakna dengan apa yang umat Muslim baca dalam bagian akhir shalat mereka, tepatnya ketika tahap tahiyat akhir. Dalam bagian tahiyat akhir ini, umat Islam memohon kepada Allah agar melimpahkan shalawat dan salam serta perlindungan kepada Nabi Muhammad (Mustapha), sebagaimana  Allah telah melimpahkan shalawat dan salam serta perlindungan kepada Nabi Ibrahim.
6. dalam Shalat lima waktu, bagian paling akhir dari shalat tersebut adalah mengucapkan salam yang berbunyi ‘Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh’. Kata ini bermakna ‘selamat sejahtera kepadamu’. Freddie mengakhiri lagu ‘Mustapha’ ini dengan frase ‘alaikum salam’, dimana frase ini adalah merupakan jawaban yang benar dari kalimat salam ‘Assalamualaikum’.

Freddie sendiri mengatakan bahwa sebenarnya lagu ‘Mustapha’ ini tidak mempunyai makna khusus tertentu. Beberapa pihak mengatakan bahwa Queen tidak akan memainkan lagu ini di depan banyak penonton yang beragama Islam, karena dalam lirik lagu ini ada bagian yang kontroversial. Bagian itu adalah kalimat ‘Allah will pray for you’, kontroversialnya karena biasanya orang-oranglah (you) yang berdoa kepada Allah, bukan Allah yang berdoa untuk orang-orang sebagaimana yang termuat dalam lirik lagu tersebut. 

Itulah pembahasan mengenai lirik lagu ‘Mustapha’. Sekarang mari kita lihat dari segi musiknya. Lagu ini dimulai dengan vokal acapella Freddie, menyanyikan bait ‘Ibrahim...Ibrahim...Allah Allah Allah will pray for you...’ bait ini dinyanyikan Freddie dengan cengkok khas Arab, jika kita mau menarik persamaan memang sekilas terdengar seperti nada orang yang mengaji atau membaca ayat-ayat suci dengan dilantunkan. Atau setidaknya terdengar seperti senandung bernuansa Arabik sebagaimana sering kita temui pada lagu-lagu shalawat berbahasa Arab. 

Setelah bagian acapella itu, Freddie meneriakkan ‘Hey!’ dan band pun mulai masuk, dimulai dengan perpaduan suara piano dengan drum. Setelah itu Freddie pun mulai menyanyi dengan gaya rock khas Queen ‘Mustapha, mustapha, mustapha Ibrahim...’ . Irama lagu disini agak menghentak-hentak, pukulan drum Roger Taylor bernuansa heavy metal namun hebatnya justru nuansa rock klasik khas Queen tetap terjaga di lagu ini. Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena hentakan-hentakan itu hanya diciptakan oleh perpaduan drum dengan piano, tak ada dominasi elemen rythm gitar (yang menjadi salah satu ciri khas heavy metal) pada bagian awal lagu ini. Suara gitar hanya sesekali muncul, berupa sisipan kecil permainan melodi khas Brian May (dengan sound gitar khas Brian May tentunya, sound yang begitu khas dan rasanya tak ada dimiliki pemain gitar lain!) di antara vokal Freddie. Sound yang lebih ngerock mulai terasa di pertengahan lagu, tepatnya di menit ke 1:19. Sejak menit itu sound semakin ngerock yang ditandai dengan makin dominannya suara gitar May. di tengah irama yang menghentak-hentak itu, selain nuansa klasik tentu saja nuansa Arabik atau timur tengah tetap dihadirkan di lagu ini. Itu selain tercermin dari cengkok dan gaya bernyanyi Freddie yang menyelipkan melodi khas Timur Tengah dalam beberapa bagian vokalnya, juga dapat ditemui pada permainan melodi gitar May yang memasukkan elemen-elemen musik Arab ke dalam melodi gitarnya yang tidak terlalu panjang dalam lagu ini. 

Secara umum, kita dapat membagi lagu ini dalam 2 bagian besar, yaitu acapella dan lagu. Acapella adalah bagian awal lagu yang dinyanyikan Freddie tanpa iringan alat musik. Lagu adalah bagian inti, dimana musik dan vokal Freddie berpadu. Lagu ini sebenarnya secara struktural hanya terdiri dari 3x pengulangan sublagu. Berbeda misalnya dengan ‘Bohemian Rhapsody’ yang di dalamnya mempunyai bagian-bagian tersendiri yang berbeda-beda dan kompleks, maka lagu ‘Mustapha’ ini menurut saya hanya terdiri dari pengulangan-pengulangan bait lagu yang sama saja. Pembedanya hanya di irama/beat yang dimainkan di masing-masing sublagu tersebut. Sublagu pertama bernuansa klasik, dimana hanya ada suara vokal Freddie yang diiringi piano dan drum. Sublagu kedua bernuansa agak lebih keras alias ngerock, dimana disini elemen gitar mulai dominan dan bass pun ikut hadir. Sublagu ketiga, alias penutup disajikan dengan beat yang lebih kencang, atau paling kencang dari sebelum-sebelumnya, seakan-akan merupakan klimaks dari 2x pengulangan di sublagu sebelumnya. Memang sebuah lagu yang berpola sederhana, namun karena diramu dengan skill musikal yang mumpuni, teknik vokal plus penjiwaan yang mantap, plus faktor lirik yang mengundang perhatian, tentu saja lagu ‘Mustapha’ ini menjadi sebuah lagu yang wajib diketahui bagi para pecinta musik rock khususnya rock klasik, bahkan rasanya semua yang mengaku pecinta musik perlu untuk mendengar lagu singkat yang unik ini.

here is the wikipedia's link which can help you to explore the song's meaning of Queen's song titled Mustapha : here . you can find The biography of Freddie Mercury here

Di bawah ini Salah satu video Lagu "Mustapha" yang dibawakan secara live oleh Queen. Merupakan video yang tergolong "rare" lantaran jarangnya Queen membawakan lagu ini secara live.


Selasa, Agustus 18, 2009

16, 17, dan 18 agustus

Kemarin saya melihat sebuah iklan di televisi. Awalnya saya kira itu iklan film tentang perang kemerdekaan, namun ternyata adalah iklan mengenai makna 16 Agustus 1945.

Ada apa di 16 Agustus 1945? Kita mungkin masih ingat pelajaran sejarah di SD, bahwa pada tanggal itu Soekarno dan Hatta ‘diculik’ oleh para pemuda ke Rengasdengklok. Di situ para pemuda seperti Wikana, Chairul Saleh, Sukarni, dll ‘memaksa’ Bung Karno agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia secepatnya, karena saat itu Indonesia dalam keadaan vacuum of power dikarenakan Jepang sudah bertekuk lutut pada Sekutu seiring pengeboman Hirosima dan Nagasaki beberapa hari sebelumnya. Sementara itu, Belanda sebagai bagian dari Sekutu yang diperkirakan akan kembali ke Indonesia untuk menjajahnya, belum datang. Maka para pemuda merasa inilah saat yang tepat untuk memproklamirkan kemerdekaan. Setelah berkompromi dengan pemuda, akhirnya Bung Karno bersedia untuk memproklamirkan kemerdekaan pada, yaitu pada 17 Agustus 1945. Maka Bung Karno dan Bung Hatta kemudian ‘dibebaskan’ dan kembali ke Jakarta untuk menyusun naskah proklamasi. Indonesia pun memasuki alam kemerdekaan pada Jumat pagi 17 Agustus 1945 dengan diproklamirkannya kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta.

Jadi bisa kita lihat betapa pentingnya kejadian pada 16 Agustus 1945 itu. Andaikan para pemuda tidak ‘menculik’ Bung Karno dan Bung Hatta serta pemimpin bangsa lainnya, mungkin proklamasi tidak akan dibacakan pada 17 Agustus, dan sejarah bangsa ini bisa saja menjadi lain jalannya, sekiranya proklamasi itu baru beberapa hari kemudian baru dibacakan. 17 Agustus adalah saat yang sangat tepat untuk memproklamirkan, dan hal itu tidak akan terjadi jika para pemuda tidak menculik para pemimpin bangsa. Maka tanggal 16 Agustus ini patut kita kenang, karena di tanggal ini terjadi suatu peristiwa penting yang merupakan satu rangkaian vital dengan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Selain itu, satu hari sesudah 17 Agustus, yaitu tanggal 18 Agustus pun patut kita kenang. Mengenai hal ini, MPR sudah menganjurkan agar memperingati hari konstitusi itu. Jika kita lihat kejadian yang terjadi pada tanggal itu, maka memang sangat pantas apabila tanggal itu kita peringati juga. Pada 18 Agustus 1945 lah, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersidang dan menetapkan beberapa hal penting, yaitu pengangkatan Soekarno dan Muhammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia, penetapan Undang-Undang Dasar 1945, serta pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Bisa dikatakan, pada 18 Agustus inilah Indonesia baru bisa dikatakan sebagai sebuah negara, karena syarat konstitusional terakhir pendirian sebuah negara menurut Konvensi Montevideo, yaitu mempunyai pemerintahan, telah terpenuhi. Sebelumnya Indonesia telah memiliki wilayah serta rakyat sebagai syarat konstitusional pendirian negara yang lain. Selain itu ditetapkannya UUD 1945 juga semakin membuat tanggal ini semakin penting, karena UUD 1945 menjadi hukum dasar negara Indonesia dalam kehidupan bernegara di hari-hari ke depannya.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 memang merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Namun satu hari sebelum dan sesudah 17 Agustus pun mempunyai nilai sejarah yang begitu penting yang erat kaitannya dengan proklamasi kemerdekaan tadi. Maka sudah sepantasnyalah jika kita juga mengenang 16 dan 18 Agustus dalam rangkaian peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

kemerdekaan dan euforia sesaat

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 64 pada 17 Agustus 2009 ini hanya berjarak beberapa hari dari hari pertama Ramadhan 1430 H. Saya melihat ada suatu hal yang mirip dari dua hal ini, yaitu euforia sesaat dari masyarakat Indonesia dalam menyambut atau merayakan hari-hari tersebut.

Mengapa euforia sesaat? Karena masyarakat Indonesia terkesan bersemangat dan antusias hanya pada saat hari H perayaan serta beberapa hari sebelum dan sesudahnya. Setelah itu, semangat dan antusiasme, terutama untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan yang mereka rayakan tadi, seperti hilang dan lenyap entah kemana.

Mari kita lihat media massa kita, terutama televisi. Beberapa hari menjelang 17 Agustus, nyaris semua stasiun menyiarkan acara-acara yang mengangkat tema mengenai hari kemerdekaan, mulai dari siaran wisata sejarah, pemutaran film-film bernuansa perang kemerdekaan, talk show mengenai kemerdekaan, sampai konser-konser musik yang memakai tema kemerdekaan. Rakyat pun akan bangkit rasa nasionalismenya dengan melihat tayangan-tayangan ini. Semangat ini akan menjadi positif jika terus dihidupkan sekalipun 17 Agustus telah lewat. Tapi sayangnya, setelah 17 Agustus program-program itu menghilang dan stasiun televisi kembali ke program-program rutinnya. Memang tidak relevan jika acara-acara bertema kemerdekaan itu disiarkan terus menerus, tapi alangkah baiknya jika ada satu dua program bertema kemerdekaan itu rutin disiarkan oleh televisi. Sehingga rasa nasionalisme dan cinta tanah air itu tetap hidup di masyarakat, tidak hanya pada 17 Agustus saja. Televisi pun akan terhindar dari cap aji mumpung memanfaatkan momen kemerdekaan demi meraup untung yang besar.

Hal senada kita lihat pada bulan Ramadhan. Di bulan itu, semua stasiun televisi menyiarkan program-program Islami bernuansa Ramadhan. Namun apa yang terjadi, sesudah Idul Fitri program-program itu menghilang dan televisi kembali ke rutinitasnya. Program-program Islami hanya ditayangkan pada waktu subuh serta tengah malam saja, ditempatkan sebagai acara penutup. Inilah euforia sesaat dari televisi Indonesia yang bisa dianggap mencerminkan karakter masyarakat Indonesia sesungguhnya.

Kemudian dari sisi pribadi orangnya. Menjelang 17 Agustus, banyak orang mendadak terlihat nasionalis. Padahal jika ditanya mengenai sejarah Proklamasi atau bahkan dites mengenai hafalan Pancasila, banyak yang tidak bisa menjawabnya, terutama di kalangan pemuda sekarang. Tampilan luar ataupun gaya tidaklah penting, yang penting adalah isinya, dalam hal ini pemahaman mengenai nilai-nilai yang didapatkan dari peringatan 17 Agustus itu.

Begitu juga pada bulan Ramadhan. Banyak orang tampil dengan gaya Islami, padahal di hari-hari biasa tidak begitu. Apabila ditanyakan mengenai makna dari apa yang dia tampilkan, maka sangat mungkin ia tidak bisa menjawabnya.

Maka kita perlu menghilangkan budaya euforia sesaat ini. Jika kita tetap mempunyai semangat untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap perayaan yang kita ikuti, tidak hanya pada saat perayaan tersebut, namun juga di hari-hari lainnya, maka semangat itu bisa menjadi dorongan yang kuat dalam meraih kesuksesan dalam hidup. Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 64.

Minggu, Agustus 16, 2009

ternyata bukan encik noordin...

Teka-teki mengenai siapa Mr. X yang tewas dalam penyergapan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di Desa Beji, Temanggung selama 17 jam (Jumat sore 7 Agustus-Sabtu pagi 8 Agustus) akhirnya terjawab pada Rabu (12/8). Mayat teroris yang sempat diduga sebagai gembong teroris Noordin Muhammad Top itu, setelah melalui tes DNA ternyata adalah Ibrohim, salah satu buronan polisi pasca pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Charlton (17/7).

Bahwa mayat jenazah Mr. X itu bukanlah Noordin sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Hal ini disebabkan ada beberapa kejanggalan yang menguatkan anggapan bahwa orang yang tewas itu bukanlah Noordin. Beberapa kejanggalan itu diantaranya :
1. teroris yang disergap itu hanya seorang diri ketika penyergapan. Padahal seorang Noordin selalu didampingi oleh beberapa pengawal.
2. tidak ditemukan rompi berisi bahan peledak pada diri jenazah, dimana rompi ini selalu dipakai oleh Noordin.
3. teroris itu mengaku sebagai Noordin, seharusnya jika dia memang Noordin dia tidak melakukan hal itu.
4. lokasi rumah tempat persinggahan yang disergap itu tidak memungkinkan untuk melarikan diri dengan mudah, karena dikelilingi bukit dan persawahan luas yang memudahkan aparat untuk menangkapnya jika kabur.
5. Temanggung sudah pernah dikunjungi Noordin sebelumnya.
6. pihak Polri tidak mengatakan bahwa jenazah itu adalah Noordin.

Dalam konferensi pers yang digelar Polri di RS Polri Kramatjati Jakarta pada Rabu pagi yang sempat molor selama 20 menit, Polri mengumumkan hasil identifikasi empat jenazah yang tewas dalam penyergapan di dua tempat, yaitu di Temanggung dan di Jatiasih,Bekasi. Dalam konferensi pers itu dihadiri oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Nanan Soekarna beserta stafnya.

Dalam awal keterangannya,Polri membeberkan metode-metode yang mereka pakai dalam mengidentifikasi jenazah. Ada dua metode yang digunakan, yaitu metode primer dan metode sekunder. Metode primer adalah mengenali jenazah dengan melalui tes sidik jari,tes gigi, serta tes DNA. Sedangkan metode sekunder adalah berdasarkan benda-benda yang ditemukan pada diri jenazah yang dapat dipakai untuk menentukan identitas orang tersebut.

Setelah membeberkan metode-metode identifikasi, maka Polri pun mengumumkan identitas keempat jenazah yang berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Dani Dwi Permana, pelaku bom bunuh diri di JW Marriott, Aher Setyawan dan Eko Joko Sarjono, dua tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di Jatiasih, Bekasi, serta yang terakhir dan paling ditunggu-tunggu karena diduga sebagai Noordin, setelah dicocokkan DNA nya dengan keluarga Noordin di Malaysia serta di Jawa Tengah, ternyata tidak cocok, namun dengan DNA keluarga di Kuningan ternyata cocok, maka dipastikan bahwa teroris yang tewas di Temanggung adalah Ibrohim, penata bunga di hotel JW Marriott.

Kemudian Polri menayangkan rekaman video CCTV yang mengungkapkan peran apa yang diemban Ibrohim dalam pengeboman JW Marriott dan Ritz Charlton. Dapat dikatakan bahwa Ibrohim adalah perencana dan manajer operasional dari peristiwa pengeboman itu.

Ibrohim tercatat sebagai penata bunga (floris) di berbagai hotel di Jakarta sejak 1994, dan mulai 2004 dia bekerja di JW Marriott. Dia pun diketahui menjadi anggota Jamaah Islamiyah sejak 2000. Dari aktivitasnya di organisasi inilah dia mengenal Noordin hingga bersedia menjadi seorang teroris.

Posisi Ibrohim sebagai karyawan di JW Marriott memeberikan keleluasaan baginya untuk bergerak. Hal itu terbukti dari rekaman video, bahwa pada 8 Juli dia membawa masuk Dani melalui pintu belakang hotel untuk melakukan survei lokasi. Kemudian, sehari sebelum pengeboman (16/7) Ibrohim sendiri yang memasukkan bahan peledak ke dalam hotel dengan menggunakan mobil pick up dari pintu belakang. Ia sendiri yang mengantarkan bom itu ke kamar 1808 yang disewa Dani, sekalipun sopir pick up meminta agar ia saja yang mengantarnya, namun hal itu ditolak oleh Ibrohim. Bom itu pun lolos dari pemeriksaan ketat petugas keamanan, karena mereka sudah mengenal Ibrohim sebagai karyawan di hotel itu.

Hal di atas sekaligus menjawab pertanyaan, mengapa aparat bisa kecolongan sehingga bom bisa dibawa masuk ke hotel. Selama ini bom tersebut dianggap berada dalam koper Dani ketika ia melakukan check in. Ternyata koper Dani memang tidak berisi bom, karena itu bisa lolos dari pemeriksaan petugas. Bom tidak dibawa oleh Dani, melainkan diantar sendiri oleh Ibrohim. Maka pengamanan di bagian depan hotel sebenarnya sudah maksimal, hanya pengamanan di bagian belakang saja yang missing.

Kemudian pada Jumat pagi Ibrohim juga yang mengantarkan Ikhwa Maulana alias Nana, pelaku bom bunuh diri di Ritz Charlton ke hotel tersebut. Tak lama kemudian, terjadilah dua pengeboman bunuh diri tersebut, yaitu oleh Dani di JW Marriott dan Nana di Ritz Charlton.

Itulah peran Ibrohim dalam peristiwa pengeboman tersebut. Selain itu, dari penggerebekan di Jatiasih juga terungkap bahwa Ibrohim adalah penyedia bahan peledak untuk target berikutnya, dan dia sendiri yang akan menjadi pelaku bom bunuh diri itu.

Maka, Noordin dipastikan belum tewas dan masih berkeliaran hingga sekarang. Seperti dikatakan Kadiv Humas Pori, perang melawan terorisme belum selesai dengan tewasnya para teroris ini. Masyarakat diharapkan mendukung dan bekerjasama dengan Polri untuk mengungkap jarring-jaring terorisme di Indonesia ini.

Minggu, Juli 12, 2009

Penumpang

Kenapa orang yang menggunakan jasa angkutan umum disebut penumpang ya? Kita tahu, kata 'penumpang' itu kata dasarnya adalah 'tumpang'. Dan biasanya apa-apa yang 'numpang' itu gratis alias tidak bayar. Misalnya:

* 'Pak, numpang kamar mandinya ya.' kalo kita minta izin mau menggunakan kamar mandi seseorang. Dan kita pasti tidak dikenakan bayaran untuk tumpangan itu.
* 'Numpang lewat ya bang' kalo kita mau berjalan melewati orang lain. Dan kita pasti tidak membayar untuk izin melewati orang itu.
* 'Numpang tanya pak, rumahnya si anu dimana yah?' kalo kita lagi nanya pada seseorang yang tidak kita kenal. Kita pasti tidak membayar untuk mendapat tanggapan dari orang tersebut.

Jadi jelaslah, kalo kita 'menumpang' sesuatu pasti gratis. Namanya juga numpang. Tapi kenapa hal ini gak berlaku dalam kasus menumpang angkutan umum ya? Orang yang menaiki angkutan umum disebut penumpang, tapi disuruh bayar. Ini kan tidak konsisten namanya. Malah untuk orang-orang yang melakukan kegiatan menumpang yang sebenarnya seperti tiga contoh di atas, tidak diberikan gelar 'penumpang'. Sudah seharusnya dipakaikan istilah baru untuk orang-orang yang menaiki angkutan umum, agar tidak terjadi salah kaprah. :)

Kamis, Juni 18, 2009

kosakata baru bahasa Indonesia dalam lingkup IT

Banyak istilah baru dalam kosakata bahasa Indonesia, terutama istilah-istilah dalam bidang teknologi informasi. Sebagian besar kata-kata itu adalah terjemahan dari istilah dalam bahasa Inggris. Menariknya, kata-kata terjemahan itu nyaris tidak pernah kita dengar sebelumnya, dicari di kamus bahasa Indonesia manapun tak akan berjumpa. Berikut beberapa contohnya.
* Website : laman situs
* Network : jejaring
* Online : daring
* Offline : laring
* Online web : laman situs daring
* Download : unduh
* Upload : unggah
* Edit : sunting
* Social network : jejaring social
* Hardware : piranti keras
* Software : piranti lunak
* Scan : pindai
* Bookmark : markah buku
* Link : tautan
* Home : beranda, halaman utama
* Entry : entri
* Account : akun, rekening
* User : pengguna
* Spam : sampah
* Sign in,log in : masuk
* Sign out, log out : keluar
* Sign up : daftar
* Wireless : nirkabel
* Hotspot : titik panas (?)
* Cookies : ga ada terjemahannya, semacam penyaring keamanan situs gitu deh..
* Surfing : berselancar
* Loading : memuat
* Browsing : menelusuri
* Gadget : gawai
* Timeline : linimasa
* Browser : peramban
* Add on : pengaya
* Mouse : tetikus
Masih banyak lagi istilah-istilah bidang IT baru dalam kosakata bahasa Indonesia. Ada yang bisa menambahkan?

email dari alam barzah

Suatu hari sepasang suami istri yang tinggal di ibukota berencana berlibur ke Padang untuk melepas kepenatan dari kesibukan kota. Di Padang mereka berencana menginap di sebuah hotel. Karena sang istri sibuk, maka si suami berangkat lebih dulu ke Padang.
Setelah check in di hotel tersebut, si suami segera menuju ke kamarnya. Ternyata di kamarnya sudah ada komputer yang tersambung dengan internet. Si suami segera mengirimkan email mesra kepada istrinya di Jakarta.
Namun ternyata si suami salah mengetik alamat email istrinya dan terkirim kepada seorang wanita yang baru saja selesai menghadiri pemakaman suaminya. Selesai wanita itu pulang dari pemakaman, ia mengecek inbox emailnya untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa. Ia segera pingsan begitu membaca email yang salah kirim itu. Sang putra yang terkejut segera membaca email tersebut.
To: Istriku Tercinta
Subject: Aku sudah sampai !!!
Date: 22 Mei 2006

Aku tahu kamu pasti kaget tapi seneng dapat kabar dariku. Ternyata orang-orang di sini sudah pasang internet, katanya biar mudah berkomunikasi dengan keluarga di rumah.

Aku sudah sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatanganmu besok.

Nggak sabar deh rasanya nunggu kedatanganmu. Semoga perjalananmu menyenangkan seperti perjalananku kemarin.

Oh ya, di sini lagi panas-panasnya. Kalau mau, anak-anak diajak saja.

Love,
Papa

Jumat, Mei 15, 2009

beberapa fakta mengenai keinginan tiap orang untuk tercatat dalam sejarah

Siapa sih yang tidak ingin terkenal dan dikenang semua orang? Tentunya tidak ada. Bahkan dua orang pendiri negara ini pun mempunyai keinginan demikian, yang mereka wujudkan dengan cara yang sedikit curang. Dengan tulisan ini saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan kedua pendiri bangsa ini, malah saya sebagai warga negara sangat menaruh hormat yang sangat tinggi kepada beliau-beliau. Tulisan ini hanyalah mengungkapkan betapa rasa ingin dikenang dan dihormati serta tercatat namanya dalam sejarah ada pada setiap orang.

Sebelum UUD 1945 diamandemen, UUD itu terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan. Ketiga bagian ini ketika era orde baru sangat disakralkan, alias tidak boleh diubah-ubah isinya. Padahal sebenarnya yang tidak boleh diubah hanyalah bagian pembukaan saja. Ketika orde baru tumbang dan digantikan oleh era reformasi, maka dilakukanlah perubahan-perubahan terhadap batang tubuh UUD 1945. Salah satu hasil amandemen itu adalah pasal II aturan tambahan, yang menyebutkan bahwa UUD 1945 terdiri dari pembukaan dan batang tubuh, dengan meniadakan penjelasan. Belakangan diketahui bahwa penjelasan UUD 1945 memang bukanlah bagian dari UUD 1945, sebab penjelasan ini bukanlah hasil dari sidang BPUPKI yang merumuskan UUD 1945. Penjelasan ini adalah hasil karya satu orang saja, yaitu Prof Mr. Soepomo, yang juga merupakan salah satu dari anggota BPUPKI. Ketika naskah UUD 1945 akan dimasukkan ke lembaran negara, maka Soepomo menyisipkan tulisan dia mengenai penjelasan UUD 1945 bersama-sama naskah itu. Akhirnya ketika lembaran negara itu diumumkan ke dalam berita negara, penjelasan karya Soepomo itu pun terikut juga ke dalamnya. Akhirnya masyarakat menganggap penjelasan adalah bagian dari UUD 1945, padahal tidaklah demikian. Penjelasan UUD 1945 hanyalah buah pikiran Mr Soepomo yang ingin namanya tercantum dalam sejarah Indonesia dengan menyisipkan penjelasan UUD 1945 itu.

Kemudian, tahukah anda dengan Gajah Mada? Setiap orang Indonesia pasti akan mengetahui tentang Mahapatih Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya ini. Namun tahukah anda bagaimana wajah Gajah Mada sesungguhnya? Gambaran sebagian besar orang Indonesia mengenai wajah Gajah Mada adalah seorang pria gemuk dengan pipi tembam seperti yang sering kita lihat di buku-buku sejarah. Gambaran demikian sesungguhnya berasal dari Prof Muhammad Yamin, salah seorang pendiri negara kita sekaligus sejarawan yang pernah menulis buku tentang Gajah Mada. Yamin melakukan penelitian ke Trowulan, bekas pusat kerajaan Majapahit, untuk mencari informasi-informasi penting mengenai Gajah Mada sebagai bahan untuk penulisan buku tentang Gajah Mada tadi. Ketika ia sedang berjalan-jalan di reruntuhan kraton Majapahit, ia menemukan sebuah arca kepala seseorang yang mukanya mirip seperti dirinya. Yamin pun memotret arca itu dan menyatakan bahwa ini adalah wajah dari Gajah Mada. Yamin melakukan ini agar namanya tercatat dalam sejarah sebagai seseorang yang pertama kali mempunyai gambaran mengenai bagaimana rupa Gajah Mada. Dan ia ternyata berhasil, karena sampai sekarang gambaran masyarakat mengenai Gajah Mada adalah seperti yang digambarkan Yamin. Padahal jika kita membaca cerita-cerita mengenai Gajah Mada, maka kita akan merasa bahwa Gajah Mada itu adalah seseorang yang gagah dan tegap. Bukan seorang pria gemuk seperti yang digambarkan Yamin.

Dari dua contoh di atas jelaslah bagi kita, bahwa tokoh yang sudah cukup terkenal di masanya pun ingin agar namanya tetap dikenang dalam sejarah. Hal ini adalah lumrah bagi siapa saja. Namun hendaklah nama kita tercatat dalam sejarah melalui jasa besar yang kita lakukan bagi bangsa dan negara, bukannya melalui sedikit kecurangan yang bisa mengaburkan fakta sejarah yang sesungguhnya.

sekarang bayar, besok gratis

Pernah mendengar ungkapan “hari ini bayar, besok gratis”? Mungkin anda sering melihat ungkapan ini di warung-warung. Sepintas ini terlihat menarik dan mengundang kita untuk kembali keesokan harinya, toh gratis siapa yang menolak. Namun sadarkah jika ini adalah sebuah ungkapan yang menyesatkan sekaligus bisa menipu anda?
Bagaimana tidak menyesatkan. Ungkapan itu menyatakan bahwa sekarang bayar, besok gratis. Nah ketika kita kembali keesokan harinya, dengan harapan kita akan bisa makan gratis, ternyata kita dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa kita harus tetap membayar. Sama sekali tidak ada perubahan dari ungkapan yang ditempelkan tadi, namun justru dengan tidak adanya perubahan itu yang membuat kita tetap membayar. Karena kegratisan itu hanya dijanjikan pada esok harinya, bukan hari di saat anda datang. Jadi sekalipun anda datang lagi keesokan harinya, maka hal itu akan tetap berlaku pada esok harinya lagi. Begitulah seterusnya berulang-ulang. Jadi intinya tidak ada kegratisan di dunia ini. Semuanya musti bayar. Jadi jangan mudah terjebak oleh ungkapan-ungkapan bersayap seperti di atas.

Minggu, Mei 10, 2009

public speaking

Minggu kemarin, saya mengikuti sebuah pelatihan kepemimpinan di kampus saya. Materinya cukup menarik, mengenai public speaking. Berikut hal-hal yang saya dapatkan dari pelatihan tersebut.

Jika ada yang menanyakan maksud dari public speaking, tentu masing-masing orang punya pemahaman sendiri-sendiri. Namun, secara kata per kata saja kita sudah bisa mengetahui makna dari public speaking. Public artinya umum, speaking artinya berbicara. Jadi public speaking adalah berbicara kepada umum.

Unsur-unsur dari public speaking ada empat, yaitu:
1. pembicara
2. komunikan atau pendengar
3. materi atau pesan yang akan disampaikan
4. metodologi penyampaian pesan itu.

Tiga unsur pertama sudah pasti ada dalam tiap-tiap pelaksanaan public speaking. Tiga unsur ini pun sudah menjadi modal kita. Tinggal satu unsur lagi, yaitu metodologi penyampaian pesan. Jika kita sudah mempunyai metodologi, maka sempurnalah modal kita.

Apa tujuan dari public speaking? Tujuannya adalah menyampaikan pesan kepada komunikan agar mereka memahami apa yang kita sampaikan. Tanggung jawab atas pahamnya pendengar akan apa yang kita sampaikan, itu 100% berada di tangan pembicara. Karena itu, jika pesan yang ingin kita sampaikan tidak dapat diterima dan dipahami oleh pendengar, maka itu sama sekali bukanlah salah pendengar, tapi merupakan kesalahan kita dalam penyampaiannya dan kita sebagai pembicara bertanggung jawab 100% atas hal itu. Untuk itu agar pendengar mampu menangkap pesan yang ingin kita sampaikan, maka perlu sebuah metodologi penyampaian pesan yang efektif.

Metodologi ini ada bermacam-macam. Namun yang terutama adalah metode verbal, metode intonasi, dan metode bahasa tubuh. Dengan metode verbal, maka kita mengharapkan pendengar bisa menangkap pesan kita dengan modal utama dari kata-kata (verbal) kita sehingga mereka tertarik dan bisa memahaminya. Bila kita ingin sukses dalam public speaking dengan menekankan aspek verbal, maka sering-seringlah mencari perbendaharaan kata-kata dan istilah baru serta rajin-rajinlah menambah wawasan. Bisa dilakukan dengan banyak membaca berbagai media.

Dalam metode intonasi, kita berusaha menarik pendengar melalui intonasi atau nada bicara kita, misalnya dengan adanya penekanan pengucapan di bagian tertentu dari apa yang kita ucapkan. Metode ini bisa dilatih dengan banyak melakukan latihan-latihan yang bersangkutan dengan kondisi emosi kita. Melakukan perenungan-perenungan pun bisa menjadi suatu bentuk latihan yang berguna.

Dalam metode bahasa tubuh, kita menarik pendengar dengan pergerakan anggota tubuh kita di saat berbicara. Biasanya cara ini yang paling efektif dalam menarik minat pendengar. Latihan untuk meningkatkan kemampuan bahasa tubuh bisa dilakukan dengan melakukan hal-hal seperti misalnya latihan berbicara di depan cermin.

Itulah beberapa metodologi dalam public speaking. Semuanya tentu terserah kita untuk memilih metode mana yang sesuai. Namun yang jelas kita harus konsisten dalam mendalami suatu metode, karena dengan konsistensi itu kita akan menciptakan suatu karakter bagi diri kita sendiri yang nantinya akan menunjang kita dalam kesuksesan berbicara kepada publik.

Jumat, Mei 01, 2009

Keterlibatan CIA dalam Perpolitikan Indonesia era 1950an

Setelah membaca buku “Bung Karno Menggugat” karya Baskara T. Wardaya, saya mendapat beberapa pemahaman baru mengenai keterlibatan Amerika Serikat dalam perpolitikan Indonesia terutama pada era Bung Karno. Tulisan di bawah ini adalah intisari dari buku itu dalam bahasa saya.

Sejak Indonesia merdeka pada 1945, maka Amerika Serikat sudah mulai terlibat dalam berbagai hal, terutama perpolitikan di Indonesia. Pada awal kemerdekaannya, Indonesia sangat didukung oleh AS. Hal ini terutama disebabkan rasa simpati AS terhadap Indonesia karena AS pun pernah dijajah oleh Inggris dan AS sangat menentang kolonialisme. Namun dalam perkembangannya sikap AS mulai berbalik dan secara diam-diam presiden AS kala itu Harry Truman mendukung kembalinya Belanda untuk berkuasa di Indonesia.

Perubahan sikap ini didasari oleh beberapa hal, diantaranya ketakutan AS akan merebaknya pengaruh komunisme di Indonesia, kepentingan ekonomi Belanda, kepentingan ekonomi AS, kepentingan Belanda terhadap AS, dan kepentingan AS terhadap Belanda. Namun tak lama kemudian sikap AS pun berbalik kembali menjadi mendukung perjuangan Indonesia. Ada dua penyebabnya, yaitu ketakutan AS akan merebaknya komunis di Indonesia tidak beralasan. Sebab ketika terjadi pemberontakan PKI di Madiun pada 1948, pemerintah Indonesia dengan sangat sigap segera menggulung pemberontakan itu. Tentu hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan Indonesia tidak pro komunis, sebab mustahil jika memang pemerintah pro komunis namun malah menghabisi PKI. 

Sebab kedua adalah Belanda mengabaikan anjuran PBB untuk tidak melakukan serangan/agresi ke Indonesia dan menangkapi pemimpin Indonesia. Belanda mengabaikan anjuran itu dan hal ini tentu menyiratkan bahwa PBB diacuhkan oleh Belanda. Hal ini tentu dapat merusak kewibawaan PBB dan berpotensi membawa kehancuran bagi PBB, seperti halnya yang terjadi pada Liga Bangsa-bangsa. AS sebagai pelopor PBB tentu tidak menginginkan hal ini, sehingga mereka berbalik mendukung Indonesia.
Akhirnya ketika terjadi perundingan pada 1949 di Den Haag yang lebih dikenal dengan Konferensi Meja Bundar, AS menjadi penengah antara Indonesia dengan Belanda. Perundingan itu akhirnya diakhiri dengan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, kewajiban Indonesia untuk membayar ‘utang’ perang kepada Belanda, dan penangguhan pembahasan mengenai Irian Barat. Dengan tercapainya KMB ini maka hubungan Indonesia-AS pun membaik.

Namun hubungan baik ini tidak lama kemudian memanas kembali. Pemicunya adalah Dubes AS untuk Indonesia kala itu, Merle Cochran, yang juga menjadi perwakilan AS dalam KMB, melakukan tipu muslihat untuk menaikkan karier pribadinya. Ia mengatakan kepada pemerintah Indonesia bahwa AS baru akan memberikan bantuan ekonomi untuk Indonesia hanya jika Indonesia mau bergabung ke dalam blok barat. Indonesia pun menyetujui syarat itu. Namun belakangan pemerintah mengetahui bahwa Negara lain seperti India menerima bantuan AS tanpa harus menanggalkan prinsip non bloknya. Merasa dibohongi, Indonesia pun marah besar dan terjadilah demonstrasi dimana-mana mengecam AS. Belakangan diketahui bahwa Cochran ini pro Belanda. Maka pemerintah AS pun berusaha untuk memperbaiki hubungan yang mulai memburuk ini.

Sekalipun ada usaha perbaikan hubungan, namun dukungan AS terhadap Indonesia semakin menurun. Hal ini disebabkan kondisi perpolitikan Indonesia ketika itu. Presiden Soekarno semakin bersemangat mengembangkan politik luar negeri bebas aktif dan non blok, juga intens membina hubungan dengan negara-negara blok timur yang merupakan musuh blok barat pimpinan AS. Ketika Soekarno diundang untuk memberikan pidato di hadapan Kongres AS pada 1956, ia menyatakan bahwa Indonesia berterimakasih atas bantuan AS. Namun ia juga menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak akan bisa digadaikan dengan suatu bantuan dari pihak asing. Pernyataan ini tentu semakin membuat pihak AS antipati terhadap Soekarno. Apalagi Soekarno pun tidak membendung pengaruh PKI di Indonesia.

Keadaan ini membuat pemerintah AS berencana untuk melaksanakan suatu program untuk membendung pengaruh komunisme di Indonesia. Presiden AS Dwight Eisenhower dan Menlu AS John Fuster Dulles pun mempertimbangkan untuk menggunakan tenaga Central Intelligence Agency (CIA), yang kebetulan diketuai oleh saudara John Fuster Dulles, Allen Dulles, untuk melaksanakan suatu operasi rahasia guna membendung pengaruh komunisme di Indonesia. Maka dimulailah keterlibatan CIA di Indonesia.

Sebelumnya pada 1955, ketika akan diadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung, pihak AS berusaha menggagalkan konferensi itu. AS beranggapan bahwa konferensi yang menurut mereka sesat itu akan semakin menguatkan paham non blok pada negara-negara peserta konferensi yang sebagian besar adalah negara-negara yang baru merdeka dari Afrika dan Asia Tenggara. Mengenai negara-negara Asia Tenggara, ketidakberpihakan mereka pada salah satu blok akan membuyarkan rencana AS untuk membentuk SEATO, yaitu suatu pakta pertahanan di Asia Tenggara yang didukung oleh AS yang bertujuan membendung pengaruh komunis terhadap negara-negara di kawasan itu. Oleh karena itu, pihak AS melalui CIA berusaha menggagalkan konferensi itu. Salah satu caranya menurut sebuah kesaksian mengenai tindakan-tindakan CIA di luar negeri, adalah dengan membunuh seorang ’pemimpin negara di Asia Timur’. Ada indikasi bahwa yang dimaksud dengan pemimpin negara di Asia Timur itu adalah presiden Soekarno. Rencana tersebut sudah sampai pada tahap penunjukkan seorang agen untuk melaksanakan pembunuhan itu. Namun akhirnya kepala dingin mendominasi CIA dan rencana itu pun dibatalkan. KAA pun berlangsung dengan lancar.

Keterlibatan CIA lainnya adalah dalam Pemilu 1955. Ketika itu, untuk mencegah agar PNI yang identik dengan Soekarno dan PKI yang merupakan partai komunis menjadi pemenang pemilu, AS pun mengucurkan bantuan bagi Partai Masyumi. Dipilihnya partai Masyumi adalah karena partai ini dianggap sebagai poros tengah yang punya potensi mengungguli PNI dan PKI. Untuk itu, AS mengucurkan bantuan sebesar satu juta dollar. Jumlah yang sangat besar ini tentu tidak biasa, karena itu untuk menutupinya pihak AS tidak meminta pertanggungjawaban penggunaan dana itu. Dan akhirnya Masyumi pun gagal memenangi pemilu karena hanya berada di peringkat dua di bawah PNI. 

Pengaruh PKI semakin membesar pada 1957. Pada pemilu daerah tahun itu, PKI menjadi pemenang dengan perolehan suara luar biasa. Hal ini sangat mencemaskan AS. Mereka akhirnya merencanakan suatu operasi besar-besaran tapi rahasia untuk membendung komunisme di Indonesia.

AS mendapat momentum pada 1958. Sebelumnya pada pertengahan 1956 terjadi mutasi dan pengangkatan perwira Angkatan Darat yang diperintahkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal AH Nasution. Perintah ini menimbulkan kekecewaan di sebagian perwira AD. Mereka menuntut agar struktur kepemimpinan AD diubah. Perkembangan selanjutnya, di Medan sejumlah perwira AD di Sumatera Utara mendesak para komandan militer di berbagai wilayah untuk bergabung bersama mereka untuk membebaskan diri dari cengkeraman komando militer pusat. Selanjutnya mereka juga menentang kekuasaan pemerintah Indonesia secara terang-terangan.

Pada 1957 sebenarnya telah terjadi perundingan antara perwira pembangkang dengan pemerintah serta AD, namun tidak membuahkan hasil. Pada September 1957, para pembangkang mengeluarkan deklarasi Palembang. Deklarasi itu ditandatangani oleh pemimpin mereka, yaitu Letkol Ahmad Husein, Letkol Barlian, serta Kolonel Sumual. Isinya antara lain menuntut dikembalikannya duet Soekarno-Hatta, pergantian kepemimpinan AD, dan pelarangan komunisme.

Ultimatum itu ternyata tidak dihiraukan oleh pemerintah pusat. Malah Jenderal Nasution memecat para perwira pembangkang, seperti Letkol Ahmad Husein, Kolonel Dahlan Jambek, dan Kolonel Maludin Simbolon. Pada Februari 1958, para pembangkang menjawab pemecatan itu dengan membentuk Dewan Revolusi dan mendirikan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera, dimana mereka melepaskan diri dari pemerintahan pusat di Jakarta. Sebagai perdana menteri ditunjuklah Sjafrudin Prawiranegara. Pembentukan PRRI itu disusul dengan pendeklarasian Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Sulawesi di bawah pimpinan Kolonel Sumual.

Pecahnya pemberontakan itu membuat AS bergembira. Menurut mereka, dengan adanya pemerintahan tandingan tentu akan memuluskan niat AS untuk memberantas komunisme di Indonesia, sebab dengan tergulingnya pemerintahan Soekarno oleh para pemberontak maka pemerintahan yang pro komunis menurut mereka tidak akan ada lagi. Oleh karena itu AS mendukung pemberontakan ini dengan mengirimkan bantuan militer dalam jumlah besar. Bantuan ini berupa ribuan tentara angkatan darat yang terlatih, kapal-kapal selam modern serta pesawat-pesawat pengebom beserta pilotnya. Pesawat-pesawat pengebom ini sudah disanitasi dokumen-dokumennya agar keterlibatan AS tidak ketahuan.

Bantuan AS ini pada awalnya sangat banyak yang sukses. Pesawat-pesawat pengebom mereka sukses menghancurkan kapal-kapal di pertahanan Indonesia. Termasuk yang terkena akibat pengeboman itu juga kapal-kapal asing. Selain itu, untuk menguatkan dukungan terhadap pemberontak, AS meminta atase militer Indonesia di AS untuk bergabung dengan pemberontak. Negosiasi semula berjalan alot, namun akhirnya pimpinan atase militer Kolonel Alex Kawilarang berhasil dibujuk dengan alasan dialah yang paling bisa memimpin para pemberontak. AS menutupi keterlibatan mereka dalam bergabungnya atase militer Indonesia ini ke pihak pemberontak dengan pernyataan bahwa Kolonel Kawilarang dikecewakan dengan system Demokrasi Terpimpin yang diterapkan Soekarno sehingga bergabung dengan pemberontak.

Sekalipun bantuan CIA cukup besar, namun serangan-serangan dari pemberontak tidak terlalu efektif. Sebaliknya dari pihak tentara Indonesia serangan mereka lebih efektif dan terkoordinasi. Selanjutnya Soekarno mulai merasakan ada keterlibatan sebuah negara dalam pemberontakan itu.
Kecurigaan Soekarno itu terbukti pada Mei 1958. Ketika itu sebuah pesawat pengebom pemberontak ditembak jatuh oleh tentara Indonesia di Ambon. Pilotnya yang bernama Allen Pope, seorang agen CIA berhasil selamat namun tertangkap oleh tentara Indonesia. Pope adalah seorang pilot yang telah berpengalaman dalam perang Korea dan perang Vietnam. Namun di Ambon nasibnya lain dan dia berhasil ditangkap. Ia mengaku disewa pihak pemberontak sebesar 10000 dollar AS. Ia juga menyebutkan motivasinya yaitu untuk mencegah Indonesia menjadi negara komunis.

Ketika dimintai tanggapannya mengenai penagkapan ini, dubes AS untuk Indonesia Howard Jones hanya mengulangi pernyataan presiden Eisenhower, yaitu Pope hanyalah seorang tentara bayaran yang senang berpetualang, jadi AS tidak terlibat di dalamnya. Pernyataan ini membuat Soekarno marah dan kecewa. Dia menganggap pernyataan meremehkan Pope sebagai tentara bayaran adalah sebuah lelucon kekanak-kanakan. AS, Inggris dan Taiwan pasti terlibat secara aktif dalam pemberontakan. 

Sebelum menerbangkan pesawatnya, Pope sebenarnya sudah menjalani prosedur sanitasi dokumen-dokumen. Namun secara diam-diam ia membawa dokumen itu, dengan pertimbangan jika ia tidak membawa dokumen itu dan tertangkap suatu saat, maka ia akan langsung dieksekusi tanpa suatu prosedur hukum, karena ia dianggap tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini tentu tidak diinginkan Pope. Dan dengan ditemukannya dokumen-dokumen pribadi Pope, maka keterlibatan AS dalam pemberontakan sudah tidak bisa ditutupi lagi.

Menyadari bahwa mereka sudah diketahui terlibat pemberontakan, maka AS segera mengambil langkah strategis. Mereka menarik secara diam-diam bantuan-bantuannya terhadap pemberontak. Ketika pemberontak meminta bantuan kembali, maka CIA hanya memberi tanggapan dingin dengan mengatakan bahwa AS harus menarik diri dari Indonesia. Karena tidak mendapat bantuan lagi, maka pemberontak menjadi kehilangan arah. Mereka dengan mudah dilumpuhkan oleh tentara Indonesia. Selain itu perpecahan di internal pemberontak juga menjadi penyebab melemahnya kekuatan mereka. Pada Mei 1958, Permesta di Sulawesi di bawah pimpinan Sumual sebenarnya hendak bernegosiasi, namun ditolak Soekarno. Pada Juni 1958, seluruh pemberontak di Sumatera berhasil dihancurkan tentara Indonesia. Pusat pemberontakan pun dialihkan ke Sulawesi dan Maluku, namun di sana pun mereka berhasil dihancurkan.

Dengan gagalnya PRRI/Permesta, maka pemerintah AS pun mengubah sikapnya terhadap Indonesia. Mereka berbalik mendukung pemerintahan Soekarno yang sebelumnya justru hendak mereka gulingkan. AS menyadari bahwa pemerintah Indonesia ternyata tidak pro komunis. Begitu pula Angkatan Darat, AD ternyata bukanlah tentara yang pro komunis namun AD adalah tentara yang anti komunis. 

Perkembangan selanjutnya dukungan AS terhadap militer Indonesia semakin menguat. Tujuan dukungan ini adalah untuk menghancurkan PKI, membatasi kekuasaan Soekarno, dan mengubah Indonesia menjadi pro barat. Dukungan ini diberikan di saat Soekarno berada dalam segitiga ketegangan politik, yaitu Soekarno, PKI, dan Angkatan Darat. AD dan PKI sudah siap saling terkam, sementara Soekarno berperan sebagai penyeimbang. Pada awalnya kekuatan ketiganya berimbang, namun dengan dukungan yang diberikan AS terhadap AD maka AD pun menjadi kuat. Tidak mengherankan kalau mereka berhasil merebut kekuasaan pasca tragedi 1965. Dan menariknya apa yang terjadi sesudah tragedi 1965 itu sesuai dengan harapan dan tujuan AS, yaitu hancurnya PKI, tergulingnya Soekarno dan terbukanya Indonesia terhadap kekuatan ekonomi dan politik barat.

Sabtu, April 04, 2009

Trik Biar Ga Bayar Ongkos Bus Kota

Buat anda yang ingin pergi ke suatu tempat dengan bus kota, namun kebetulan sedang tidak punya ongkos atau memang sudah berniat untuk ‘nembak’ alias tidak membayar ongkos, di bawah ini ada beberapa cara agar anda terhindar dari kewajiban membayar ongkos bus kota.

1. Carilah bus yang penuh dengan penumpang, sampai ada yang bergantungan di dekat pintu masuk. Menyusuplah ke dalam kerumunan penumpang yang tidak kebagian tempat duduk tersebut. Kemungkinan besar kernet/kondektur tidak akan meminta ongkos kepada anda, sebab agak sulit untuk meminta ongkos di saat penumpang padat begitu. Apalagi kalau badan anda kecil, akan semakin tidak terlihatlah anda dan semakin terhindarlah anda dari kewajiban membayar ongkos.
2. Di saat penumpang penuh begitu dan anda harus berdiri, kemudian ada seorang yang turun dan meninggalkan kursinya, segera duduki kursi itu. Lebih baik jika kursinya itu di dekat jendela. Dengan demikian kernet tidak akan meninta ongkos dari anda karena ia akan mengira anda sudah lama duduk di situ dan sudah pula membayar ongkos.
3. Jika kernet meminta ongkos, pura-puralah anda merogoh-rogoh kantung agak lama untuk mencari uangnya. Sementara menunggu si kernet akan meminta ongkos pada penumpang lain. Jika anda beruntung si kernet akan lupa kalau dia belum menerima ongkos dari anda.
4. Jika tempat tujuan tidak terlalu jauh, kira-kira hanya dua kali tarikan gas bus dan anda malas jalan kaki ke sana, maka ketika sampai di tempat tujuan segera minta turun dengan lagak agak terburu-buru, katakan bahwa barang anda ada yang ketinggalan ketika anda akan naik bus tadi.
5. Mengakulah sebagai anak atau kerabat atau teman atau siapa saja yang mempunyai hubungan dekat dengan juragan pemilik perusahaan angkutan bus tersebut.
6. Bertemanlah dengan kernet bus, atau minimal kenal dengan dia. Maka jika sewaktu-waktu anda tidak membayar ongkos dia tidak akan marah. Tapi jangan sering-sering dilakukan.
7. Kalau anda memang seorang preman, maka si kernet tidak akan berani memaksa anda untuk membayar ongkos.
8. Pura-puralah anda mengatakan bahwa sebelum naik bus ini, anda menaiki bus lain dengan jurusan yang sama namun terpaksa diturunkan karena busnya mogok atau ditilang polisi, dan ongkosnya sama sekali tidak dikembalikan kernet bus sebelumnya. Cara ini akan efektif bila bus sebelumnya memang benar-benar mogok atau ditilang dan kernet bus yang mogok/ditilang itu yang menyetopkan bus penggantinya.
9. Jadilah pengamen atau peminta sumbangan di dalam bus. Selain naik bus gratis, anda juga bisa mendapatkan banyak penghasilan. Namun cara ini dapat mempermalukan anda jika kebetulan dalam bus itu ada teman, saudara, atau pacar anda.
10. Jika semua cara di atas tidak bisa anda lakukan, maka berterus teranglah pada kernet bahwa anda tidak punya ongkos. Siapa tahu dengan kejujuran anda dia akan luluh dan membebaskan anda dari kewajiban membayar ongkos.

Demikianlah beberapa cara bagi anda agar terhindar dari membayar ongkos bus. Tiga cara pertama sudah saya praktekkan dan sejauh ini cukup sukses. Namun saya sarankan jangan sering-sering ‘nembak’, karena bagaimanapun ini termasuk perbuatan tercela dan ada karmanya di kemudian hari. Dan saran saya berhati-hatilah dalam menjalankan trik di atas agar tidak ketahuan. Jika memang si kernet sadar bahwa anda belum membayar ongkos, segeralah dibayar untuk menghindari kemungkinan anda diturunkan di tengah jalan.

Asal Mula 'Gitu Aja Kok Repot'

Tau gak asal mula tagline nya Gus Dur, ‘gitu aja kok repot’? Konon ketika ada suatu sidang DPR bersama presiden,Gus Dur sedang menjawab pertanyaan tentang kasus Bruneigate dari peserta sidang. Di saat sedang berbicara, para anggota riuh sekali berteriak bersahut-sahutan menginterupsi agar diberikan kesempatan berbicara. Merasa terganggu dan tidak dihormati, Gus Dur pun marah dan menyebutkan kelakuan anggota DPR seperti anak TK karena selalu ribut dan tidak sabar dalam menunggu kesempatan berbicara.
Besoknya ucapan Gus Dur itu dipublikasikan di media massa. Para anggota DPR tentu saja tidak terima dikatakan seperti anak TK dan menuntut Gus Dur agar meminta maaf atas perkataannya itu. Ketika ditanyakan pers perihal tuntutan DPR itu, Gus Dur dengan tenang menjawab, “Ya udah, kalau mereka maunya saya meminta maaf, saya minta maaf. Gitu aja kok repot.”

Lagu asik dari Obbie

Beberapa lagu karya Obbie Messakh yang cukup berkesan bagi saya.


NATHALIA (DI BALIK RINDU KAU SIMPAN DUSTA)

Malam ini di sini
Kita duduk berdua
Saling diam dan tak banyak bicara
Ada rasa curiga lewat tatap matamu
Seakan benci kau pendam di sana
Aku tiada menyangka
Apa yang engkau pinta
Secepat ini ingin berpisah
Du..du..du..du..du..2x
Katakan sejujurnya jangan engkau sembunyi
Di balik rindu kau simpan dusta
Aku rela melepas ikatan cinta kita
Kalau memang yang kau inginkan
Mengapa malam ini semua baru terungkap
Kau simpan dia yang lain di matamu
Bukanlah perpisahan yang akan kutangisi
Namun pertemuan yang kusesali..
Reff:
Nathalia..kau jelas berubah
Nathalia..kau membagi cinta
Aku insan biasa yang selalu tersisih
Jangankan dalam kehidupan, di dalam bercinta pun aku kalah
Du..du..du...du..du..2x

Dipopulerkan oleh Jamal Mirdad


KAU DAN AKU SATU

Kuterima suratmu kekasih
Yang kau kirim dari seberang sana
Dalam kata-kata kau ucap hati rindu
Lamanya sebuah penantian
Sabarlah kasihku menanti
Di sini aku mengejar cita-cita
Demi hari nanti hidup kita berdua
Selamanya kau dan aku satu
Reff:
Biarlah di dalam mimpiku dan mimpimu
Kita bertemu saling melepas rindu
Biarlah di dalam mimpiku dan mimpimu
Kita bertemu bercumbu mesra
Simpanlah rindumu kekasih
Jangan kau beri pada siapa pun
Demi janji kita untuk hari nanti
Selamanya kau dan aku satu

Dipopulerkan oleh Obbie Messakh
Download:http://http://www.4shared.com/file/74609382/20b05695/obbie_messakh_kau_dan_aku_%20satu.html

Sedikit Catatan dari Tragedi Situ Gintung

Pernahkah anda membayangkan dua juta meter kubik air tumpah ruah ke rumah anda di saat anda masih terlelap di pagi buta? Hal itulah yang terjadi pada Jum’at subuh (27/3/08) saat tanggul bendungan Situ Gintung di Ciputat, Tangerang Selatan jebol dan mengambil 100 nyawa serta menghancurkan ratusan rumah warga.
Dari berita-berita yang saya baca dan saksikan, air tumpahan tanggul tersebut mulai tumpah pada saat subuh, yaitu sekitar pukul 05.00 di saat sebagian besar warga masih terlelap dalam tidurnya dan sebagian kecil lainnya sudah memulai aktivitasnya di subuh itu untuk melaksanakan solat subuh dan kegiatan lainnya. Dalam keadaan seperti itu, para warga yang tidak merasa curiga tentu tidak menduga bakal ada bencana besar yang akan merenggut nyawa dan harta mereka.
Memang ada sebagian kecil warga yang sudah curiga sejak Kamis malam, dimana mereka melihat bahwa tebing tanggul sudah mulai longsor dan jembatan yang ada di atas bendungan mulai bergoyang-goyang. Karena itu, mereka segera mengumumkan dari masjid untuk menganjurkan agar warga segera mengungsi ke tempat yang aman, karena ada kemungkinan terjadi bencana. Sebagian warga yang mendengar pengumuman itu segera mengungsi, terutama warga dari RT 01 yang paling dekat dari Situ Gintung itu. Karena itu mereka selamat dari bencana tersebut, sekalipun rumah mereka hancur juga diterjang tsunami kecil tersebut.
Namun sebagian warga yang lain tidak membaca tanda-tanda mencurigakan tersebut. Akhirnya mereka menjadi korban bencana mengerikan tumpahnya air sebanyak dua juta meter kubik, yang menurut berita terakhir yang saya saksikan sudah mengakibatkan 100 orang tewas, 70 lainnya masih hilang, 300 lebih rumah hancur, beberapa mobil hancur, dan ratusan warga yang selamat masih mengungsi di beberapa kampus yang ada di sekitar Situ Gintung itu, dan juga di masjid-masjid yang tidak ikut hancur tersapu tumpahan air.
Bendungan Situ Gintung dibangun Belanda pada dekade 1930-an, tujuan bendungan kala itu adalah untuk mengairi sawah-sawah di kawasan tersebut. Namun pada perkembangannya bendungan itu juga ditujukan untuk menampung drainase air dari seluruh Ciputat. Semula bendungan itu luasnya 31 hektar, namun sekarang telah berkurang menjadi 21 hektar. Penyusutan itu terutama disebabkan maraknya pembangunan perumahan di sekitar Situ Gintung tanpa terkendali.
Daerah di sekitar Situ Gintung yang juga dimaksudkan untuk kawasan hijau kota, sekarang malah sudah berubah menjadi hutan beton akibat dari pembangunan perumahan tanpa perhitungan oleh pihak real estate. Hal ini disebut sebagai salah satu penyebab terjadinya bencana ini.
Selain itu, pemerintah tampaknya tidak terlalu peduli terhadap pemeliharaan bendungan tua berumur 80 tahun ini. Memang pemerintah sempat mengadakan beberapa perbaikan pada tanggul bendungan ini, namun perbaikan ini hanyalah perbaikan kecil saja karena pemerintah menganggap tidak ada masalah dengan tanggul ini. Padahal setiap tahun dianggarkan dana Rp1,5 miliar untuk pemeliharaan rutin tanggul.
Dari bencana Situ Gintung ini, kita harus segera sadar diri dan berusaha agar lebih bersahabat dengan alam. Jangan ada lagi pembangunan perumahan secara tidak terkendali di sekitar bantaran bendungan, agar fungsi bendungan tidak berubah dan warga tidak lagi menjadi korban.
Pemerintah juga harus lebih serius dalam memelihara setiap fasilitas yang ada. Jangan hanya bersemangat saat membangun saja, namun enggan melakukan pemeliharaan.

Jumat, Maret 27, 2009

bayar 3000

Seorang Batak baru aja tiba di Jakarta dari Medan. Sesampainya di terminal bus antar kota antar propinsi di Jakarta, ia merasa kebelet buang air besar. Akhirnya ia menuju ke toilet yang ada di terminal itu.
Di toilet itu ada tulisan "Kencing Rp1000, Buang air besar Rp2000." Wah, sama aja kayak di Medan sana, toilet pasti bayar. Tapi gak apa-apalah, dua ribu aja kok. Masih ada nya uangku, pikir si Batak.
Setelah selesai, ia pun memberi 2 ribu kepada sang penjaga toilet. Namun ketika si bataka akan pergi, si penjaga memanggilnya.
"Bang, kurang seribu lagi bang."
"Kurang apanya, gak kau tengok di sana kalo berak bayar 2 ribu. Kan udah pas itu kukasih 2 ribu."
"Wah, dimana-mana orang kalo berak itu pasti sebelumnya kencing juga bang. Jadi seharusnya abang bayar 3 ribu."
"Ah, payah kali pun di Jakarta ini. Apa-apa bayar. Kentut pun harus bayar kurasa disini. Nah lah jang seribu lagi. Pening pun kepalaku."

Legislator dan pengusaha

Seorang anggota DPR didatangi seorang pengusaha ketika sang legislator akan pulang ke rumahnya. Si pengusaha menghampiri si anggota DPR.
"Pak, sebentar pak. Terima kasih atas kerjasama bapak dalam menggolkan proyek pembangunan bandara di Indonesia timur. "
"Ah, gak apa-apa kok pak. Biasa saja. Bukankah kita memang harus saling membantu. " jawab si anggota DPR.
"Tapi sebagai tanda terima kasih saya, saya akan memberikan suatu kenang-kenangan kepada bapak. Anda lihat di parkiran sana ada sebuah BMW seri terbaru. Silahkan bapak ambil sebagai tanda terima kasih saya."
"Wah, saya gak mau tuh. Nanti ditangkap KPK lagi. Mereka kan tahu berapalah gaji saya sebagai anggota DPR ini. Mana cukup gaji saya untuk membeli mobil semewah ini. Apalagi sekarang pun saya sedang kampanye untuk pemilu mendatang. Bisa tambah curiga KPK itu. Tidak ah, saya tidak mau."
"Tapi pak, mohon lah diterima mobil ini pak. Saya merasa tidak enak kalau tidak bisa membalas jasa bapak, " si pengusaha masih memaksa.
'Maaf pak, tapi saya tidak mau nasib saya sama seperti teman-teman saya yang sudah dipenjarakan."
"Baiklah pak, jalan tengahnya begini saja. Saya akan menjual mobil ini dengan harga 25 ribu. Jadi kan gak ada yang curiga nantinya pak. Saya senang, bapak pun tenang."
"Oh, ide bagus itu. Baiklah, saya beli mobil ini seharga 25 ribu." kata si anggota DPR sambil mengeluarkan duit 100 ribu.
Si pengusaha pun mengambil uang tersebut dan akan memberikan kembaliannya. Namun si anggota DPR menahan niat sang pengusaha.
"Gak usah pake kembalian. Ambil saja semuanya, saya ambil mobilnya empat unit ya."

(dari harian Republika, lupa tanggal berapa)

Tanah Kelahiranku

Kota Binjai



Peta lokasi Kota Binjai
Koordinat : 03°03'40" - 03°40'02" LU dan 98°27'03" - 98°39'32" BT

Motto: -

Provinsi

Sumatra Utara

Ibu kota

Kecamatan Binjai Kota

Luas

90,23 km²

Penduduk

· Jumlah

232.236 jiwa (2004)

· Kepadatan

2.580 jiwa/km²

Pembagian administratif

· Kecamatan

5

· Desa/kelurahan

37

Dasar hukum

-

Tanggal

-

Hari jadi

17 Juni (berdiri 1872)

Walikota

Ali Umri SH Mkn


Kode area telepon

061

APBD

207 milyar (2005)

DAU

Rp.114,6 milyar (2001)

Suku bangsa

Melayu, Batak, Jawa, Tionghoa

Bahasa

Indonesia, Melayu, Jawa, Batak, Hokkian

Agama

Islam, Kristen, Hindu, Konghucu

Flora resmi

{{{flora}}}

Fauna resmi

{{{fauna}}}

Zona waktu

WIB

Bandar udara

{{{bandar udara}}}


Situs web resmi: www.binjai.go.id

Binjai adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya) dalam wilayah provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatra Utara, Medan. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan. Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Medan dan Banda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari provinsi Aceh.

Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai ini telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia seperti Blitar, Jawa Timur menjadi komoditi unggulan daerah tersebut.

Sejarah

Masih sangat sedikit sekali terungkapkan mengenai asal usul kota Binjai di masa silam, yang disebut sebagai sebuah kota yang terletak diantara Sungai Mencirim di sebelah timur dan Sungai Bingai di sebelah barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu Kesultanan Deli dan Kerajaan Langkat.

Berdasarkan penuturan orang-orang tua yang yang kini sudah tiada yang diperkirakan mengetahui sejarah asal usul kota Binjai, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah dijumpai, bahwa kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon Binjai yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke Sungai Wampu, sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik.

Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akhirnya berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari Stabat, Tanjung Pura dan juga dari Selat Malaka.

Kemudian nama pohon Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. Konon pohon Binjai ini adalah sebangsa pohon embacang dan istilahnya berasal dari bahasa Karo.

Geografi

Letak geografis Binjai 03°03'40" - 03°40'02" LU dan 98°27'03" - 98°39'32" BT. Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas permukaan laut. Sebenarnya, Binjai hanya berjarak 8 km dari Medan bila dihitung dari perbatasan di antara kedua wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli Serdang. Jalan Raya Medan Binjai yang panjangnya 22 km, 9 km pertama berada di dalam wilayah Kota Medan, Km 10 sampai Km 17 berada dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang dan mulai Km 17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai.

Ada 2 sungai yang membelah Kota Binjai yaitu Sungai Bingai dan Mencirim yang menyuplai kebutuhan sumber air bersih bagi PDAM Tirta Sari Binjai untuk kemudian disalurkan untuk kebutuhan penduduk kota. Namun di pinggiran kota, masih banyak penduduk yang menggantungkan kebutuhan air mereka kepada air sumur yang memang masih layak dikonsumsi.

Batas wilayah

Utara

Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang

Selatan

Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang

Barat

Kabupaten Langkat

Timur

Kabupaten Deli Serdang

Pemerintahan




Kota Binjai terbagi atas 5 kecamatan yang kemudian dibagi lagi menjadi 37 kelurahan dan desa. Sedianya Binjai hanyalah sebuah kecamatan di dalam lingkup Kabupaten Langkat. Lima kecamatan tersebut masing-masing adalah:

Kecamatan Binjai Kota, Binjai Timur dan Binjai Selatan baru dibentuk pada tahun 1981.

Walikota Binjai yang sekarang adalah Ali Umri SH Mkn terpilih pada pemilihan kepala daerah langsung tanggal 27 Juni 2005 untuk masa jabatan 2005-2010. Walikota berkantor di Balai Kota yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 6, Binjai.

Kota Binjai sebelumnya merupakan tempat bermarkas Kepolisian Resort Langkat yang mengurusi urusan kepolisian Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Pada tahun 2001, Polres Langkat kemudian dipindahkan bermarkas di Stabat, ibukota Kabupaten Langkat. Sedangkan untuk Kota Binjai dibentuk Kepolisian Resort Kota Binjai (Polresta Binjai).

Tepat di depan Kantor Walikota, ada Lapangan Merdeka dan Pendopo Umar Baki di Jalan Veteran. Lapangan Merdeka merupakan alun-alun warga Kota Binjai sedangkan Pendopo Umar Baki adalah gedung serba guna untuk melangsungkan banyak acara resmi maupun tidak resmi.

Demografi

Kota Binjai merupakan kota multi etnis, dihuni oleh suku Jawa, suku Batak Karo, suku Tionghoa dan suku Melayu. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada April 2003 adalah 223.535 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.506 jiwa/km persegi. Tenaga kerja produktif sekitar 160.000 jiwa. Banyak juga penduduk Binjai yang bekerja di Medan karena transportasi dan jarak yang relatif dekat.

Agama di Binjai terutama:

  • Islam - dipeluk mayoritas suku Jawa dan Melayu, mesjid terbesar berlokasi di Jalan Kapten Machmud Ismail.
  • Kristen - dipeluk sebagian besar suku batak Karo.
  • Buddha - dipeluk mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di Binjai Kota dan Binjai Barat.
  • Hindu - ada 1 pura di Binjai berlokasi di Jalan Ahmad Yani, agama Hindu dipeluk terutama oleh etnis India.

Perekonomian

Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi pertanian. Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di kawasan Binjai Barat. Kawasan Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkeh Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga adalah penghasil minyak bumi dan gas ditandai dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, Kecamatan Binjai Utara.

Data tahun 1999 menunjukkan bahwa 29% dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan sektor industri menyumbang nilai 23% dari total kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah sebesar Rp. 3,3 juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita propinsi Sumatra Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta.

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap sebesar 5,68 persen pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 5,32 persen.

Secara umum ada empat sektor yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa - jasa

Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan rambutan yang mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun.[1] Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak dibarengi dengan modernisasi industri pengolahan rambutan menjadi komoditi unggulan yang bernilai plus dibandingkan dengan hanya menjual buah rambutan itu sendiri, misalnya industri pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang komplit.

Pusat perbelanjaan tradisional di Binjai melayani penjual dan pembeli dari Binjai sendiri dan Kabupaten Langkat. Pasar tradisional misalnya:

  • Pusat Pasar Tavip - merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai, lokasi di Binjai Kota.
  • Pasar Kebun Lada - berlokasi di Binjai Utara
  • Pasar Brahrang - berlokasi di Binjai Barat
  • Pasar Rambung - berlokasi di Binjai Selatan
  • Pasar Trengganu - berlokasi di Binjai Timur

Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti:

  • Binjai Supermall
  • Pusat perbelanjaan Suzuya
  • Mini Market Tahiti
  • Toserba Binjai Ramayana
  • Mall Ramayana

Pertokoan komersial yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko (ruko) sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, juga ada Jalan Ahmad Yani (d/h Jalan Bangkatan) yang menjadi pusat makanan di malam hari.

Pendidikan

Sampai saat ini, jumlah sekolah umum yang terdaftar di Pemerintah Dati II Binjai adalah 154 SD, 37 SMP, 9 MT, 31 SMU dan 10 MA, keseluruhan berjumlah 241 buah. Jumlah penduduk usia sekolah wajib (di bawah 19 tahun) adalah 78.000 jiwa. Dari total jumlah 241 buah sekolah ini, 85 sekolah di antaranya terletak di Binjai Utara.

Transportasi

Sarana transportasi di dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin roda tiga yang unik dan mobil angkutan umum yang disebut sudako. Untuk transportasi ke luar kota, selain transportasi jalan, ada juga kereta api yang menghubungkan Binjai dengan Medan dan Kwala di Kabupaten Langkat.

Sampai dengan tahun 2007, prasarana jalan di Kota Binjai terdiri dari[2]:

Letak Binjai juga tidak jauh dari bandara terdekat yaitu Bandara Polonia, Medan. Selain itu, pelabuhan terdekat juga akan dihubungkan dengan jalan tol bila proyek jalan tol Medan-Binjai selesai beberapa tahun lagi.

Komunikasi

Kota Binjai dengan kode pos 20700, saat ini mempunyai satu kantor pos induk dengan dua kantor pos pembantu.

Lain-lain

Ikon kota



Salah satu ikon Kota Binjai adalah Tugu Perjuangan 1945 yang menjadi perlambang pintu gerbang Kota Binjai menyambut kedatangan pengunjung dari luar kota. Selain itu, sebelumnya Binjai juga mempunyai ikon lain yaitu tugu air peninggalan zaman Belanda di Jalan Jenderal Sudirman yang sebelumnya digunakan untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah di dalam kota. Namun peninggalan bersejarah ini beberapa tahun lalu telah digantikan dengan jejeran rumah toko.

Pintu gerbang ke Langkat

Binjai juga adalah salah satu tempat transit bagi wisatawan yang ingin menuju ke kawasan wisata Bukit Lawang di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat yang berjarak 68 km di barat laut Binjai. Bukit Lawang juga merupakan daerah konservasi mawas Sumatera (orang utan merah).

Bentrokan TNI dan Polisi

Binjai pernah beberapa kali menjadi objek perhatian nasional karena beberapa peristiwa di antaranya peristiwa bentrokan anggota TNI dengan Polisi yang mengakibatkan korban jiwa baik dari kedua belah pihak maupun dari sipil pada akhir tahun 2002. 2 unit yang bersengketa yaitu unit infanteri Lintas Udara 100/Prajurit Setia (Linud 100/PS) dari Kodam II/Bukit Barisan dan unit elite Brigade Mobil (Brimob) dari Polda Sumatera Utara.

Rumah sakit

Ada 4 rumah sakit besar kecil yang melayani kebutuhan kesehatan penduduk Binjai yaitu:

  • RS Korem 023 Binjai
  • RS Umum Binjai (Dr. Djoelham)
  • RS PTP IX
  • RS Artha Medica

Pemakaman umum

Taman pemakaman umum di Binjai yaitu:

  • Pekuburan Brahrang, di Binjai Barat
  • Pekuburan Rambung, di Binjai Selatan

Selain itu juga ada Taman Makam Pahlawan Binjai yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Kota.

Data kota

  • Wilayah: 90 km²
  • Penduduk: 232.236 jiwa
  • Rumah Tangga : 47.927 rumah tangga
  • Provinsi: Sumatra Utara
  • Tenaga kerja: 160.000 jiwa
  • Subdivisi: 5 kecamatan dan 37 kelurahan/desa
  • Komoditi Unggulan: Rambutan dan Bengkuang
  • Hari jadi: 17 Juni (berdiri 1872)

Tokoh-tokoh dari Binjai

  • Rizaldi Siagian, musikus
  • H.M. Ali Umri SH MKn, Ketua Partai Golkar Sumatera Utara
  • Ir. H. Djaili Azwar, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai


sumber: id.wikipedia.org/wiki/Kota_Binjai