Jumat, Maret 27, 2009

Legislator dan pengusaha

Seorang anggota DPR didatangi seorang pengusaha ketika sang legislator akan pulang ke rumahnya. Si pengusaha menghampiri si anggota DPR.
"Pak, sebentar pak. Terima kasih atas kerjasama bapak dalam menggolkan proyek pembangunan bandara di Indonesia timur. "
"Ah, gak apa-apa kok pak. Biasa saja. Bukankah kita memang harus saling membantu. " jawab si anggota DPR.
"Tapi sebagai tanda terima kasih saya, saya akan memberikan suatu kenang-kenangan kepada bapak. Anda lihat di parkiran sana ada sebuah BMW seri terbaru. Silahkan bapak ambil sebagai tanda terima kasih saya."
"Wah, saya gak mau tuh. Nanti ditangkap KPK lagi. Mereka kan tahu berapalah gaji saya sebagai anggota DPR ini. Mana cukup gaji saya untuk membeli mobil semewah ini. Apalagi sekarang pun saya sedang kampanye untuk pemilu mendatang. Bisa tambah curiga KPK itu. Tidak ah, saya tidak mau."
"Tapi pak, mohon lah diterima mobil ini pak. Saya merasa tidak enak kalau tidak bisa membalas jasa bapak, " si pengusaha masih memaksa.
'Maaf pak, tapi saya tidak mau nasib saya sama seperti teman-teman saya yang sudah dipenjarakan."
"Baiklah pak, jalan tengahnya begini saja. Saya akan menjual mobil ini dengan harga 25 ribu. Jadi kan gak ada yang curiga nantinya pak. Saya senang, bapak pun tenang."
"Oh, ide bagus itu. Baiklah, saya beli mobil ini seharga 25 ribu." kata si anggota DPR sambil mengeluarkan duit 100 ribu.
Si pengusaha pun mengambil uang tersebut dan akan memberikan kembaliannya. Namun si anggota DPR menahan niat sang pengusaha.
"Gak usah pake kembalian. Ambil saja semuanya, saya ambil mobilnya empat unit ya."

(dari harian Republika, lupa tanggal berapa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar