Minggu, Mei 10, 2009

public speaking

Minggu kemarin, saya mengikuti sebuah pelatihan kepemimpinan di kampus saya. Materinya cukup menarik, mengenai public speaking. Berikut hal-hal yang saya dapatkan dari pelatihan tersebut.

Jika ada yang menanyakan maksud dari public speaking, tentu masing-masing orang punya pemahaman sendiri-sendiri. Namun, secara kata per kata saja kita sudah bisa mengetahui makna dari public speaking. Public artinya umum, speaking artinya berbicara. Jadi public speaking adalah berbicara kepada umum.

Unsur-unsur dari public speaking ada empat, yaitu:
1. pembicara
2. komunikan atau pendengar
3. materi atau pesan yang akan disampaikan
4. metodologi penyampaian pesan itu.

Tiga unsur pertama sudah pasti ada dalam tiap-tiap pelaksanaan public speaking. Tiga unsur ini pun sudah menjadi modal kita. Tinggal satu unsur lagi, yaitu metodologi penyampaian pesan. Jika kita sudah mempunyai metodologi, maka sempurnalah modal kita.

Apa tujuan dari public speaking? Tujuannya adalah menyampaikan pesan kepada komunikan agar mereka memahami apa yang kita sampaikan. Tanggung jawab atas pahamnya pendengar akan apa yang kita sampaikan, itu 100% berada di tangan pembicara. Karena itu, jika pesan yang ingin kita sampaikan tidak dapat diterima dan dipahami oleh pendengar, maka itu sama sekali bukanlah salah pendengar, tapi merupakan kesalahan kita dalam penyampaiannya dan kita sebagai pembicara bertanggung jawab 100% atas hal itu. Untuk itu agar pendengar mampu menangkap pesan yang ingin kita sampaikan, maka perlu sebuah metodologi penyampaian pesan yang efektif.

Metodologi ini ada bermacam-macam. Namun yang terutama adalah metode verbal, metode intonasi, dan metode bahasa tubuh. Dengan metode verbal, maka kita mengharapkan pendengar bisa menangkap pesan kita dengan modal utama dari kata-kata (verbal) kita sehingga mereka tertarik dan bisa memahaminya. Bila kita ingin sukses dalam public speaking dengan menekankan aspek verbal, maka sering-seringlah mencari perbendaharaan kata-kata dan istilah baru serta rajin-rajinlah menambah wawasan. Bisa dilakukan dengan banyak membaca berbagai media.

Dalam metode intonasi, kita berusaha menarik pendengar melalui intonasi atau nada bicara kita, misalnya dengan adanya penekanan pengucapan di bagian tertentu dari apa yang kita ucapkan. Metode ini bisa dilatih dengan banyak melakukan latihan-latihan yang bersangkutan dengan kondisi emosi kita. Melakukan perenungan-perenungan pun bisa menjadi suatu bentuk latihan yang berguna.

Dalam metode bahasa tubuh, kita menarik pendengar dengan pergerakan anggota tubuh kita di saat berbicara. Biasanya cara ini yang paling efektif dalam menarik minat pendengar. Latihan untuk meningkatkan kemampuan bahasa tubuh bisa dilakukan dengan melakukan hal-hal seperti misalnya latihan berbicara di depan cermin.

Itulah beberapa metodologi dalam public speaking. Semuanya tentu terserah kita untuk memilih metode mana yang sesuai. Namun yang jelas kita harus konsisten dalam mendalami suatu metode, karena dengan konsistensi itu kita akan menciptakan suatu karakter bagi diri kita sendiri yang nantinya akan menunjang kita dalam kesuksesan berbicara kepada publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar