Rabu, April 02, 2014

Buzzer Koruptor

Politisi yang diduga mempunyai banyak buzzer ternyata tidak hanya Joko Widodo. Ada beberapa politisi lain, yang entah secara alamiah ataupun dengan rekayasa, mempunyai buzzer yang senantiasa menghiasi jagat internet dengan konten ataupun komentar positif terkait si politisi tersebut.

Ada seorang politisi yang sekarang ini tampaknya sudah punya tim media sosial. Tim ini bertugas membentuk citra tokoh ini seolah-olah dirinya adalah orang yang berkompeten untuk menjadi pemimpin negeri ini (presiden/wakil presiden). Tim ini mulai kelihatan kerjanya, indikasinya terlihat dari pemberitaan di portal-portal berita daring. Jika portal-portal berita itu kebetulan memuat berita positif mengenai tokoh ini, maka para buzzer dari politisi ini akan segera menyerbunya dengan melakukan bom komentar dan juga bom "share" alias membagikan link berita itu ke akun-akun pribadi media sosial mereka, apakah itu facebook, twitter, ataupun google plus dan lain-lain. Buzzer politisi ini terlihat sekali settingan-nya, berbeda dengan buzzer-nya Jokowi. Buzzer Jokowi terlihat lebih natural dan persebarannya cenderung luas, serta akun si buzzer pun nampaknya memang akun yang asli, bukan akun "fake". Beda dengan politisi yang sedang kita bicarakan ini, buzzer-nya adalah orang yang itu-itu saja, dan kalaupun ada orang baru, maka orang baru itu juga merupakan teman/follower dari si buzzer tadi. Dari nama-nama akunnya pun kita patut curiga bahwa akun-akun tersebut adalah akun palsu yang dikendalikan segelintir orang untuk membentuk opini. Komentar-komentar buzzer politisi ini pun kebanyakan senada dan kosong, mencerminkan bahwa para buzzer ini hanya asal komentar saja, tak mengapa komentar hampa asal banyak dan mencitrakan bahwa si politisi ini massanya banyak. Beda jauh dengan buzzer Jokowi yang jika kita perhatikan komentar-komentar mereka cenderung berisi dan argumentatif, tidak asal komentar saja.

Menggelembungkan opini melalui dunia maya sah-sah saja, asalkan berimbang dengan kenyataan aslinya. Jokowi sering dikritik karena para buzzer di media sosial mencitrakan dia seolah-olah manusia tanpa cela. Tapi hal yang nampak artifisial itu bisa diimbangi Jokowi di kehidupan sehari-hari melalui kerja nyata yang ia lakukan bersama Wagub Ahok. Sehingga antara yang didengungkan di media sosial dengan apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari tidak jauh berbeda. Bandingkan dengan politisi yang satu ini, para buzzer-nya berusaha membuat pria ini seolah-olah pemimpin ideal, bahkan pantas disandingkan dengan Jokowi menjadi cawapres. Padahal kita tak pernah tahu apa sebenarnya jasa dan kerja nyata yang telah ia lakukan selama menduduki jabatannya saat ini. Alih-alih punya jasa, politisi ini justru lekat dengan suatu hal yang menjadi musuh bersama kita saat ini, yaitu korupsi. 

Politisi ini berasal dari salah satu parpol tradisional Indonesia yang pernah berkuasa di parlemen Indonesia, baik di masa lalu maupun di era reformasi ini. Di parlemen ia menduduki salah satu kursi pimpinan, dan posisinya itulah yang ia manfaatkan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Ia disebut dalam tuntutan JPU dalam perkara korupsi pengadaan kitab suci, yang menyeret koleganya sesama anggota DPR dari partai yang sama. Ia disebut menerima aliran dana dari proyek itu. Namun masih beruntunglah dirinya, ia belum dijadikan tersangka sampai saat ini, mudah-mudahan tinggal menunggu waktu saja. 

Walaupun rekannya sesama anggota DPR itu sudah divonis berat oleh pengadilan, dan si politisi yang kita omongkan ini sementara belum disentuh KPK, rupanya si politisi ini udah ketakutan sampai terkencing-kencing kalau-kalau sewaktu-waktu dirinya dijadikan tersangka. Untuk menghindari hal ini, dengan dalih yang amat bodoh dan tak masuk akal, ia memberanikan diri untuk mempermalukan dirinya sendiri dengan mendatangi salah seorang terpidana dalam perkara korupsi kitab suci itu di Bandung. Kita tak tahu apa yang ia omongkan dengan si terpidana yang merupakan anak dari legenda dangdut Indonesia itu, tapi orang paling lugu pun sudah bisa menduga bahwa si politisi ini sedang melobi (atau mungkin mengintimidasi) si terpidana anak legenda dangdut itu agar tidak "bernyanyi" menyebut-nyebut nama si politisi kalau-kalau si terpidana itu dimintai keterangan oleh penegak hukum. Inilah jahatnya si politisi korup, dan politisi korup inilah yang sedang digelembungkan opininya oleh para buzzer bayaran untuk dicitrakan sebagai calon pemimpin ideal.

LSM antikorupsi ICW juga memasukkan nama si politisi ini ke dalam Daftar 36 nama politisi bermasalah yang tidak layak dipilih dalam pemilu 2014 karena tidak pro pemberantasan korupsi. Tidak pro pemberantasan korupsi bisa bermakna banyak, apakah itu karena rajin mengkritik KPK atau karena disebut terlibat dalam kasus korupsi. Si politisi ini menurut ICW adalah termasuk politisi bermasalah karena masuk dalam tuntutan JPU dalam kasus pengadaan kitab suci. Artinya, ia diduga terlibat dalam sebuah kasus korupsi. Jadi, jangankan dipilih untuk jadi presiden/wakil presiden, untuk jadi anggota DPR saja sebenarnya politisi ini sudah tidak layak. Dan para buzzer politisi ini mencoba menutupi borok ini dengan memposting komentar-komentar kosong yang memuji-muji politisi ini.

Tak hanya bobrok dari segi hukum, dari segi sopan santun pun politisi ini amat jelek. Memang ia dikesankan sebagai seorang yang bersih, santun, berwibawa (karena suaranya berat kayak celeng ngorok). Tapi sesungguhnya di balik itu ia adalah seorang bermuka dua yang amat licik dan penghianat. Ketika sidang paripurna membahas perubahan APBN 2013 (yang salah satu goal-nya adalah menyetujui kenaikan harga BBM), si politisi ini bertingkah amat tak terpuji dan menyakiti hati rakyat. Di kursi wakil ketua, ketika sedang dilakukan penghitungan suara dalam voting untuk menentukan naik-tidaknya harga BBM, ia tertawa-tawa dan bertepuk tangan, seolah-olah tak memperdulikan di luar gedung parlemen sana banyak demonstran yang menolak kenaikan harga BBM sedang ditembaki gas air mata oleh aparat. Sikapnya itu bisa dimaknai sebagai sikap mengejek rakyat Indonesia yang dipastikan semakin menderita akibat kenaikan harga BBM. Sikapnya itu menunjukkan ia tidak peduli pada suara rakyat. Sikapnya itu patut pula kita duga sebagai akibat dari gangguan jiwa yang sedang ia derita. Bagaimana tidak, ketika rakyat sedang was-was akan naiknya harga barang kebutuhan dan di luar sana banyak demonstran terluka, ia justru tertawa-tawa dan bertepuk tangan. Apa bukan sakit jiwa namanya? Dan si politisi sakit jiwa ini yang sedang digelembungkan opininya oleh para buzzer, kita harap masyarakat tak terkecoh oleh rekayasa buzzer ini.

Sebuah lembaga survei yang (sedihnya) berasal dari sebuah PTN menyebutkan bahwa si politisi ini elektabilitasnya lebih tinggi daripada rekan-rekan separpolnya dalam hal menjadi capres/cawapres. Survei yang amat aneh dan tak masuk akal, bagaimana bisa seorang politisi korup begini elektabilitasnya di atas kader-kader yang lain. Padahal di antara kader-kader yang lain itu ada seorang mantan wakil presiden yang kegesitannya dan kenegarawanannya tidak diragukan lagi. Ada juga seorang politisi senior yang santun dan berpengalaman. Amat tidak masuk akal jika seorang politisi korup mengungguli dua kader ini. Patut kita duga survei itu sudah dipesan oleh si politisi bermasalah yang sedang kita bicarakan ini.

Semoga saja politisi munafik ini tidak maju dalam pilpres 2014. Tapi jika ia maju pun, tidak apa-apa. Boroknya akan dibongkar luas oleh ratusan LSM antikorupsi , dan akhirnya sikap munafiknya selama ini akan terbongkar dengan sendirinya. Jeruji penjara pun akan semakin dekat padanya.

1 komentar:

  1. Harrah's Casino - MapyRO
    Harrah's 광주 출장안마 Casino 제주도 출장안마 in Las Vegas, 여수 출장마사지 NV. 4-star. Find reviews and discounts for AAA/AARP members, seniors, 충주 출장샵 long 남원 출장안마 stays & military.

    BalasHapus