Jumat, Juli 16, 2010

Empat Golongan Manusia dalam Menyikapi Isra dan Miraj

27 Rajab, adalah suatu hari yang istimewa bagi umat Muslim sedunia. Ya, pada hari itu sekitar 1400an tahun yang lalu terjadi suatu peristiwa yang sangat bersejarah dan penting bagi umat Muslim, yaitu isra’nya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dan Mi’raj Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsha naik ke Sidratul Muntaha untuk menemui Allah, dan disitu Rasulullah menerima perintah solat 5 waktu dari Allah.
Pada tulisan ini saya tidak akan membahas mengenai kisah Isra’ Mi’raj. Saya hanya membahas mengenai golongan-golongan manusia dalam menyikapi peristiwa Isra Miraj ini.
1. Manusia yang tidak percaya sama sekali akan peristiwa Isra Miraj.
Mereka umumnya berasal dari pemuka kaum Quraisy saat itu. Mereka menolak bahwa Isra Mi’raj betul-betul terjadi. Alasan mereka adalah bahwa Isra Miraj adalah hal yang tidak dapat diterima akal. alasan ini didasarkan atas pengalaman mereka bahwa untuk menempuh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha perlu waktu dua bulan pulang pergi, sedangkan Rasulullah mampu mencapainya hanya dalam waktu sepertiga malam. Apalagi ditambah dengan naiknya Muhammad ke Sidratul Muntaha, tentu mereka semakin tidak percaya.
2. Manusia yang percaya bahwa Isra Miraj benar-benar terjadi, namun mereka beranggapan bahwa Rasulullah hanya berisra miraj dalam mimpi.
Ini juga adalah pandangan yang salah, sebab mereka menganggap Rasulullah hanya berisra miraj dalam mimpi. Jika benar terjadi seperti yang mereka katakan, tentu Isra Miraj tidak dapat dikatakan sebagai mujizat. Sebab hal itu adalah biasa saja dan setiap orang bias saja mengalaminya, misalnya saya bermimpi terbang ke Makkah 10 kali bolak balik dalam satu malam.
3. Manusia yang percaya bahwa Isra Miraj benar-benar terjadi, namun mereka beranggapan bahwa hanya ruh Rasulullah yang berisra miraj.
Pandangan ini lahir karena menurut mereka tidak mungkin ada manusia yang bisa tahan terbang sampai menembus langit ke tujuh. maka menurut mereka Rasulullah hanya ruhnya saja yang menghadap Allah.
4. Manusia yang percaya bahwa Isra Miraj benar-benar terjadi.
Ini adalah manusia yang memang percaya bahwa Rasulullah dengan kapasitasnya sebagai hamba Allah menjalani Isra Miraj. Inilah orang-orang yang beriman, dan semoga kita termasuk ke dalam golongan ini.
Akhirnya, peristiwa Isra Miraj memang menakjubkan dan kadang-kadang di luar akal pikiran kita. Namun jika kita mampu mengimannya, maka hal itu akan menjadi masuk akal. Sebab bagi Allah Yang Maha Kuasa, apa yang tak mungkin bagi manusia bisa menjadi mungkin dibuat oleh-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar